Sampai Kemarin, 700 WNI Telah Dipulangkan dari Yaman

dok. kemenlu

Jakartakita.com – Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi didampingi Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha C. Nasir dan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal memberikan Press Briefing kepada media massa nasional dan internasional di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (6/4/2015). Menlu menyampaikan update terkait dengan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman yang tengah dilanda konflik.

Menlu menyampaikan bahwa setelah ketibaan 110 WNI evakuasi dari Yaman pada hari Minggu, pada hari Senin Pemerintah RI kembali memulangkan 110 WNI lainnya yang berhasil keluar dari Yaman ke Jizan, Arab Saudi beberapa hari lalu. Adapun sisanya sekitar 82 WNI akan dijemput oleh pesawat TNI AU di Jizan untuk diterbangkan ke Salalah di Oman dan selanjutnya ke Indonesia dengan pesawat komersial.

Pemulangan hari ini terdiri dari empat gelombang. Tiga gelombang pemulangan pertama menggunakan penerbangan Emirates EK 357 ETA 15.40 WIB (34 orang), Qatar QR 956 ETA 14.25 WIB (13 orang), dan Qatar Qr 954 ETA 22.05 WIB (22 orang) dengan ketibaan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng. Sedangkan gelombang pemulangan lainnya menggunakan penerbangan Qatar QR 962 ETA 17.10 WITA dengan ketibaan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.

Menurut Menlu, kalkulasi jumlah WNI yang telah dipulangkan dari Yaman sejauh ini sejak Desember 2014 berjumlah 700 orang setelah melalui beberapa kali pemulangan. Menlu terus menghimbau kepada WNI di Yaman untuk memilih opsi evakuasi kembali ke tanah air demi keselamatan diri dan keluarga.

Keadaan keamanan di Yaman, khususnya di bagian Barat Yaman sekitar kota Aden dan Sana’a semakin memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang bertikai semakin meluas. Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi yang dilakukan dan mengharuskan Tim Percepatan Evakuasi WNI Indonesia untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi. Tim evakuasi tetap berpengang pada prisip melakukan evakuasi secara cepat, aman dan efisien.

Indonesia juga menyesalkan terjadinya kembali korban sipil dalam pertikaian di Yaman.  Pemerintah Indonesia terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga asing.

Menlu RI meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman. Dalam hal ini Menlu telah memerintahkan Watap RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan (humanitarian pause). Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman.

evakuasikementerian luar negeriKonflikWNIYaman
Comments (0)
Add Comment