Selanjutnya, tambah Ahok, pihaknya juga akan memindahkan para warganya yang ditinggal di daerah kumuh ke rumah susun (rusun). Supaya tindak kejahatan dapat dicegah dan dapat dikontrol.
“Jadi kalau orang enggak punya uang, kawasan kumuh kan enggak bisa kontrol. Dia harus masuk ke rusun, sehingga masuk rusun ada CCTV, ada kartu, kita bisa monitor dia siapa. Kita harus dorong semua ke situ, enggak ada kawasan kumuh, itu aja kita bereskan,” jelas Ahok.
Mengenai soal dana yang akan digunakan. Ahok ternyata telah menemui Presiden Joko Widodo soal pembangunan rumah susun yang menggunakan dana multiyears. Hal itu dilakukan Ahok lantaran APBD DKI Jakarta tahun 2015 hingga kini belum cair.
Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki program untuk membangun banyak rusun. Rusun-rusun tersebut diperuntukkan bagi mereka-mereka yang tinggal di sepanjang bantaran kali. Karena Pemprov DKI Jakarta berencana untuk segera menormalisasi kali-kali di Jakarta sebagai langkah antisipasi banjir.
Dengan bertemu Presiden Jokowi, Ahok berharap pemerintah pusat mau membantu percepatan pembangunan rusun. Langkah ini diambil Ahok sebagai upaya mencari jalan keluar lantaran APBD 2015 yang belum cair.