Jakartakita.com – Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia menargetkan sekitar 50.000 kedatangan turis Indonesia pada tahun 2015 ini, setelah lembaga resmi mereka, Institut Prancis di Indonesia (IFI), meluncurkan program promosi wisata Prancis dengan menggaet beberapa pelaku pariwisata.
“Saya optimistis kunjungan bisa meningkat dengan sekarang ada 35.000 turis Indonesia yang pergi ke Prancis dan kami ingin meningkatkan hingga 50.000 turis tahun ini,” kata Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Corinne Breuze, saat penandatangan nota kesepahaman terkait Strategi dan Kerjasama Pariwisata Prancis dengan Indonesia di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Proyek kerja sama dengan pelaku pariwisata, seperti perhotelan, pengurusan visa dan para agen perjalanan dari Prancis dan Indonesia ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah turis Tanah Air yang berkunjung ke negeri kiblat fesyen tersebut.
Prancis juga mempromosikan olahraga ski dan selancar sebagai destinasi utama mereka selain Menara Eiffel yang menjadi tujuan wajib bagi wisatawan mancanegara.
Agar promosi tersebut bisa maksimal, IFI pun telah memberangkatkan 10 orang pekerja pariwisata, tiga di antaranya adalah jurnalis, untuk mendapatkan pengalaman liburan olahraga musim dingin pada 25 Maret-2 April 2015 lalu.
Sebuah pedesaan bernama Valmorel menjadi tempat bagi sepuluh orang tersebut untuk mencoba olahraga ski dan selancar.
Selain adanya destinasi baru, pihak kedubes juga menawarkan pengurusan visa yang mudah dan cepat agar warga Indonesia semakin antusias ke Prancis.
Sejak 2013, Kedubes Prancis telah mengubah syarat aplikasi visa, yakni jika sebelumnya syarat tersebut lebih rumit karena sesuai regulasi Prancis, kini syarat tersebut disesuaikan dengan regulasi Uni Eropa.
Selain itu, visa periode panjang “long period” dengan “multiple entry” juga sudah diberlakukan sehingga turis bisa kembali ke Prancis beberapa kali dengan hanya mengurus visa satu kali untuk periode dua tahun.
Jumlah wisatawan Indonesia yang pergi ke Prancis selalu meningkat setiap waktu, yakni ada 25.000 orang pada 2011, kemudian 30.000 orang pada 2013 dan 35.000 orang pada 2014 hingga awal tahun 2015. (Antara)