Jakartakita.com – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank DKI menyetujui pembagian dividen sebesar Rp263 miliar atau 56,55%, dibandingkan dengan perolehan laba bersih 2014 sebesar Rp465 miliar.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menyatakan, meskipun membagikan dividen yang cukup besar, manajemen tetap menginginkan penambahan penyertaan modal pemerintah (PMP).
“Kami memang memohon dapat PMP kepada Pemprov DKI untuk pengembangan Bank DKI. Karena harus di back-up oleh modal yang cukup dan sedang diolah semoga dapat,” ujarnya di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Bank DKI mengajukan PMP sebesar Rp1 triliun dan menargetkan menjadi Bank Umum Kategori Usaha atau BUKU III sesuai dengan target Ahok.
“Kalau dapat PMP kami targetkan sampai BUKU III. Jadi modal inti kita sekarang Rp4,3 triliun. Nah, ditambah PMP Rp1 triliun agar bisa menjadi Rp5 triliun,” jelas Eko.
Jika PMP direstui mereka akan langsung bergerak. Namun hingga saat ini APBD DKI Jakarta pun masih tak tentu arah, Eko hanya berharap Bank DKI bisa tetap ekspansi.
“Kami ingin sementara meningkatkan modal dasar kita menjadi Rp11,5 triliun. Nah yang Pak Ahok mau dipenuhi dulu, disamping itu ada PMP kami juga akan go public,” tambahnya.
Meskipun begitu untuk rencana IPO, Eko tak bisa memastikan pada bulan ke berapa pada 2015. Ia ingin melihat situasi pasar sebelum memutuskan melantai di Bursa Efek Indonesia. (Bisnis.com)