Jakartakita.com – Anak sekolah sejatinya memang suka jajan. Di sekolah – sekolah kehadiran para pedagang makanan membuat anak – anak merasa sangat senang karena dapat mengisi perut yang kosong setelah usai belajar. Harganya yang murah meriah dan rasanya yang enak, membuat aktivitas ‘jajan’ menjadi ritual wajib para siswa siswi seusai belajar.
Namun saat ini, jajanan – jajanan yang ada disekitaran sekolah membuat para orang tua merasa resah dan khawatir. Pasalnya, kini kian marak jajanan dengan kandungan bahan berbahaya beredar di lingkungan sekolah anak mereka.
Untuk mengantisipasi kesehatan anak – anak Indonesia, Berikut ini informasi mengenai bahan-bahan berbahaya apa saja yang umumnya disalah-gunakan pada jajanan, dan juga ciri – cirinya.
1. Formalin
Larutan tidak berwarna dan baunya sangat menusuk ini biasa digunakan untuk bahan perekat kayu lapis, desinfektan peralatan rumah sakit, dan pengawet mayat.
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, terkena kulit, dan tertelan, karena bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, reaksi alergi dan luka bakar pada kulit, rasa terbakar pada mulut, mual, muntah, hingga kejang dan koma.
Formalin merusak hati, jantung, otak, ginjal, saraf. Konsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker. Penyalahgunaan formalin pada pangan antara lain: mi basah, tahu, ikan segar dan ikan kering
Ciri pangan berformalin:
– Mie basah tidak lengket, lebih mengilat, bau menyengat.
– Bahan pangan ‘tahu’ tidak mudah hancur,
– Ikan tidak dihinggapi lalat. Semua pangan berformalin awet hingga lebih dari 1 hari pada suhu ruang.
2. Boraks
Boraks adalah bahan untuk membuat deterjen, mengurangi kesadahan air dan antiseptik. Boraks merupakan bahan yang sangat berbahaya jika terhirup, kena kulit, mata, dan tertelan.
Akibat yang ditimbulkan jika rutin mengkonsumsi bahan ini adalah, iritasi saluran pernapasan, kulit, dan mata, menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri hebat pada perut. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut, bahkan kematian.
Penyalahgunaan boraks dalam pangan antara lain pada bakso, cilok, lontong, kerupuk gendar. Ciri-cirinya adalah,
– Tekstur sangat kenyal, tidak lengket, tidak mudah putus.
– Kerupuk mengandung boraks teksturnya sangat kenyal dan terasa getir.
3. Rhodamin B & Methanyl Yellow
Rhodamin B adalah pewarna sintetis (merah keunguan) , bahan ini biasa digunakan untuk membuat tekstil dan kertas. Methanyl Yellow juga merupakan pewarna sintetis (kuning), untuk pewarna tekstil dan cat. Keduanya sudah pasti dilarang untuk pangan, dan berbahaya.
Bahaya yang timbul jika kebanyakan mengkonsumsi kedua zat pewarna itu adalah iritasi pencernaan, bibir pecah-pecah, kering, gatal, kulit bibir terkelupas. Bahaya kronis (jangka panjang): gangguan fungsi hati, kandung kemih, bahkan kanker.
Penyalahgunaan pewarna ini sering dijumpai pada kerupuk (warna pink & kuning menyala), terasi, gulali, sirup. Ciri-ciri pangan mengandung Rhodamin B dan Methanyl Yellow adalah,
– Warna merah (pink) dan kuning sangat mencolok
– Warna cenderung berpendar, dan terlihat titik-titik warna tidak merata.
(Sumber; Badan Pengawas Obat dan Makanan RI)