Jakartakita.com – Kondom merupakan alat kontrasepsi yang dapat mencegah penularan penyakit kelamin, selain itu juga dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Di Indonesia banyak laki-laki yang enggan mengenakan kondom ketika hendak bergaul bebas dengan lawan jenis, karena dianggap mengurangi sensasi kenikmatannya.
Sekelompok ilmuwan dari Australia saat kini sedang mengembangkan serangkaian teknologi baru pembuatan kondom. Kondom baru ini pun diklaim dapat memberikan kenikmatan bercinta seperti tidak sedang mengenakan kondom.
Bill Gates adalah orang yang mendanai proyek ini, dengan nama ‘next generation condom’. Bill menunjuk tim dari University of Wollongong (UOW). Dan dikabarkan telah melakukan berbagai percobaan dengan menggunakan bahan hydrogel, yang dianggap memiliki kelebihan dibandingkan lateks.
Tetapi eksperimen bahan kondom menggunakan hydrogel, baru pertama kali ini dilakukan. Ini karena hydrogel memiliki karakteristik bahan ultra kuat dan juga fleksibel.
Seorang Ilmuwan dalam proyek ini, Robert Gorkin mengatakan bahan hydrogel sangat cocok untuk dikonversi sebagai bahan pembuat kondom. Ini karena hydrogel memiliki karakteristik rekayasa untuk memiliki sifat yang berbeda.
Dalam kata lain, kondom dari bahan hydrogel, bisa mengeluarkan pelumas secara alami, memberikan dosis kecil Viagra,dan yang terpenting adalah mudah hancur dalam jangka panjang. Baha hydrogel juga dianggap dapat memberikan stimulasi kejut listrik pada saat bercinta.
“Ide awal kami hanya untuk mencoba membuktikan bahwa bahan asli bisa menggantikan lateks,” kata Gorkin seperti dilansir dari laman Independent.
“Kami memiliki gagasan bahwa bahan-bahan baru akan memiliki sifat yang sama seperti karet dengan kenikmatan yang lebih baik, tapi kami tidak yakin jika mereka memiliki sifat yang tepat untuk kondom.”
Tim tersebut dikabarkan menerima satu dari 52 hibah yang ditawarkan dari The Bill and Melinda Gates Foundation, kepada para ilmuwan untuk membantu menyelesaikan masalah bagi orang yang tidak suka menggunakan kondom.
Pihak The Foundation pun mengatakan, bahwa meskipun kondom murah, mudah dibuat, mudah untuk mendistribusikan, dan tersedia secara global, ‘stigma’ menurunnya kesenangan dapat mencegah penggunaannya.
tg info nya gan