Jakartakita.com – Setelah peresmian nama jalan Munirpad di Den Haag pada hari ini, Selasa (14/4/2015). Lembaga dunia internasional dikabarkan menandatangani sebuah surat petisi, yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, untuk segera membentuk tim penyelidik independen untuk menuntaskan kasus kematian Munir. Petisi itu sendiri akan disampaikan kepada Presiden Jokowi pada pertengahan April 2015.
Diketahui, sebelumnya Munir Said Thalib dianugerahi Nobel Alternatif, “Right Livelihood Awards” dari The Right Livelihood Award Foundation pada tahun 2000 lalu. Ini merupakan bentuk dukungan dunia kepada tokoh pembela HAM Indonesia, yang khasus kematiannya masih menjadi misteri sampai hari ini.
Seperti kita ketahui bersama, pada 7 September 2004 lalu, Munir dibunuh dengan cara diracun, pada saat perjalanannya untuk studi ke Belanda.
Sementara itu, dukungan lain datang dari Amnesty International. Nama Munir diabadikan menjadi nama sebuah ruangan di kantor Amnesty International Belanda, Amsterdam. ‘Munir Kamer’ nama ruangan tersebut, akan menjadi salah satu ruang pertemuan, guna membahas masalah-masalah HAM di dunia dimasa mendatang.
“Amnesty International berbahagia bahwa kota Den Haag memberikan penghargaan kepada Munir. Mengingat namanya sudah ada dalam rencana tata jalan kota tersebut. Munir telah membuat upaya luar biasa untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia di Indonesia. Dia adalah orang yang berani dan gigih dan kami sangat kehilangan Munir,” kata Eduard Nazarski.