Jakartakita.com – Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat dibuat gempar akibat aksi seorang demonstran antikorupsi mendaratkan secara ilegal helikopter mini miliknya di halaman gedung parlemen Amerika Serikat Capitol hari Kamis (16/4/2015) ini, setelah dia mempiloti sendiri helikopter itu melewati zona larangan terbang di Washington.
Pasukan penjinak bom memeriksa helikopter mini atau gyrocopter yang mendarat beberapa ratus meter dari Gedung Capitol, namun tidak ditemukan benda mencurigakan apa pun.
Pihak berwenang sempat mengepung gedung ini, yang disaat kejadian, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi tengah berada di dalam Gedung Capitol, guna bertemu dengan para senator AS. “Pilot itu sendiri telah ditahan,” kata Polisi Capitol kepada AFP.
Pilot yang ditahan itu adalah seorang pria Florida yang sering ikut pembangkangan sipil untuk menyerukan reformasi keuangan, lapor Tampa Bay Times, yang pernah mewawancarai lelaki itu dan sekaligus memfilmkan dia sebelum penerbangan beraninya itu.
Insiden ini memicu kekhawatiran pada keamanan nasional, mengejutkan para turis dan mendorong polisi menggelar penyelidikan.
Komando pertahanan udara NORAD berkata kepada AFP bahwa lembaganya menjadi sangat khawatir setelah insiden mendaratnya heli mini itu. Juru bicara NORAD, Mayor Jamie Humphries mengatakan, investigasi sedang dilakukan untuk menentukan apakah helikopter mini itu sebelumnya telah terdeteksi radar dan mengapa para petugas tidak mempedulikan pesawat ini selagi masih terbang.
Sementara itu, Badan Penerbangan AS (FAA) mengaku tengah menyelidiki insiden ini bersama dengan pihak-pihak berwenang AS lainnya, dengan menyatakan si pilot tidak berkomunikasi dengan menara pengawas udara. “FAA tidak memberi izin dia memasuki ruang udara yang terlarang,” kata FAA.
Seperti diketahui, ruang udara sangat terlarang diterbangi di sekitar lambang-lambang negara di Washington, termasuk Gedung Putih dan Gedung Capitol yang menjadi tempat Kongres AS berkantor.
Menyangkut insiden terbaru ini, Presiden Barack Obama telah dilapori oleh bawahannya, kata Gedung Putih. (Dari berbagai sumber)