Jakartakita.com – Pelatih Carlo Ancelotti mengambil langkah berisiko dengan memainkan Sergio Ramos di lini tengah Real Madrid dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions kontra Atletico Madrid di Santiago Bernabeu Kamis (23/4/2015) dini hari WIB. Pasalnya, bek berusia 29 tahun itu kurang mantap memainkan peran gelandang bertahan saat Madrid menghadapi Barcelona musim lalu. Akibatnya, Ancelotti mendapat kritik karena hal itu.
“Banyak orang yang mengkritik ketika saya memainkan Ramos sebagai gelandang dalam pertandingan Barcelona saat itu. Tapi saya bisa menerimanya, karena itulah resiko menjadi seorang pelatih,” kata Ancelotti dalam konferensi pasca pertandingan, seperti dikutip ESPN Soccer.
Namun, hal berbeda terjadi saat Ramos dimainkan di lini tengah dalam pertandingan melawan Atletico. Meski karena keterpaksaan bermain di posisi tersebut, akibat cederanya beberapa pemain utama, Ramos tampil apik. Ia memberikan kestabilan di pusat permainan Madrid.
“Kami berupaya meredam serangan balik Atletico, sekaligus juga bertahan lebih baik dalam situasi bola mati. Dengan adanya Ramos, Pepe, dan (Raphael) Varane, kami dapat lebih tenang menghadapi situasi tendangan sudut maupun tendangan bebas,” kata Ancelotti.
“Sergio memiliki kualitas bermain sebagai gelandang. Dia mampu memainkan perannya dengan baik,” puji pelatih asal Italia tersebut.
Madrid bersama rival abadinya Barcelona, Juventus, dan Bayern Muenchen, menjadi empat tim yang masih memperebutkan gelar juara Liga Champions 2015. Ancelotti menyebutkan ia tidak mempunyai pilihan spesifik terhadap lawan yang ingin dihadapinya dalam babak semifinal yang akan berlangsung dua pekan lagi.
“Kami mempunyai respek terhadap seluruh tim yang lolos ke semifinal. Semuanya pantas bermain di babak empat besar. Kita lihat saja siapa yang akan kami lawan sesuai dengan pengundian nanti. Kami bisa berkompetisi dengan siapapun,” pungkas Ancelotti.
Pengundian semifinal Liga Champions 2015 akan berlangsung Jumat besok.