Kemkominfo Gandeng Facebook dan Twitter Berantas Bisnis ‘Lendir’ di Media Sosial

foto: istimewa

Jakartakita.com – Seiring dengan kemajuan teknologi internet, media Sosial kini marak digunakan untuk bisnis ‘lendir’. Kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin yang berakun Tata Chuby telah mengungkap penggunaan media sosial untuk praktik prostitusi terselubung.

Kepada Antara, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Tjahjono mengatakan akan bekerjasama dengan Facebook dan Twitter untuk menyisir dan menutup akun-akun yang memuat informasi asusila terkait bisnis ‘lendir’.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan masyarakat berperan serta dalam menangani maraknya ‘bisnis’ lendir di media sosial ini dengan menggunakan fasilitas penanda (flagging) pada media sosial Twitter, Youtube dan Facebook bagi akun-akun yang memiliki konten negatif.

Tanpa partisipasi aktif masyarakat, sulit bagi pemerintah untuk dapat mengawasi semuanya, apalagi media sosial bersifat pribadi dan fleksibel, sambung dia.

 

 

facebookkemkominfoRudiantaratwitter
Comments (0)
Add Comment