Jakartakita.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dikabarkan akan menguji kelayakan 529 bus ukuran sedang dan bus gandeng buatan China lantaran terganjal kasus bus berkarat. Ini dilakukan Pemprov DKI, walau yang mengelola adalah pihak swasta.
Uji kelayakan 529 bus tersebut dilakukan, guna memastikan tingkat keamanan bagi penumpang, baik kondisi body dan mesinnya akan diperiksa. Karena memang bus – bus ini telah lama dibiarkan terparkir saja.
Antonius NS Kosasih, Direktur Utama PT Transjakarta, tidak tahu kalau Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersilahkan pihak swasta dalam mengelola bus-bus asal China yang terganjal kasus tersebut, untuk dioperasionalkan asal bersedia bekerjasama dengan Transjakarta.
“Kami belum dengar dan belum tahu mengenai bus-bus tersebut. Tetapi, kami akan ikuti arahan Pemprov DKI sebagai pemegang saham mayoritas, dan stakeholders kami,” tandas Antonius, pada Jumat (24/4/2015).
Pihaknya juga mengatakan akan ikut dengan instruksi Gubernur, apabila bus tersebut nantinya akan dioperasionalkan. Namun, karena kondisi bus yang telah lama dibiarkan berbulan-bulan, Antonius menegaskan bus-bus harus diperiksa kembali untuk mengetahui kelayakannya sebelum beroperasi di jalan agar tidak mencelakakan penumpang nantinya.
“Terlepas dari arahan Pemprov, bus apa pun yang akan digunakan juga harus diperiksa kondisi dan kelayakannya. Agar layak dan aman dioperasikan,” tegasnya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI mengadakan lelang untuk penambahan armada bus transjakarta dan bus sedang. “Lelang penambahan bus ada 14 paket. Dari sebanyak itu, baru 4 paket dengan jumlah bus 125 unit senilai total Rp402,2 yang telah dibayarkan lunas dan sudah beroperasi,” ujar Kepala Dishub DKI, Udar Pristono.
Sisanya 10 paket, baru dibayarkan uang mukanya 20%. Dari 10 paket ini, jumlah bus ada sebanyak 529 bus, di mana 14 unit diantaranya ditemukan berkarat dan sudah diperbaiki oleh pihak agen pemegang merek.
Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, pun akhirnya mengizinkan operasi bus swasta mengelola 529 bus buatan Cina yang terganjal kasus bus berkarat. Dengan syarat, operasi bus swasta tersebut mau bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Pemberian izin itu diberikan karena berdasarkan hasil penyelidikan, ratusan bus tersebut sudah boleh digunakan kembali. Namun, Pemprov DKI tidak mau menanggung resiko jika terjadi kerusakan saat bus-bus tersebut dioperasikan.