Jakartakita.com – Pasca kasus ditemukannya seorang PSK di kamar kosnya yang meninggal karena dibunuh pelanggannya, kemudian ditemukannya sejumlah praktik pelacuran di apartemen. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat melontarkan ide tentang lokalisasi di Jakarta dengan membangun apartemen khusus prostitusi.
Menurut Ahok, segala tempat berpotensi dijadikan tempat prostitusi ilegal, entah itu hotel mewah maupun apartemen. Untuk itu, lanjut dia, perlu ada sentralisasi agar semakin jelas peruntukannya dan izin yang diberikan. Dengan adanya lokalisasi pemerintah melakukan pengawasan termasuk pemeriksaan kesehatan rutin setiap pekan.
Tentu saja ide kontroversial ini mendapatkan kecaman dari banyak pihak. Menanggapi hal tersebut, Ahok pun mencoba melakukan klarifikasi melalui akun Twitternya soal wacana apartemen lokalisasi yang sempat dia lontarkan. Melalui akun @basuki_btp, Ahok (sapaan Basuki), mengawali kicauannya dengan menyapa netizen.
“Selamat siang, udah lama saya nggak ngetwit. Sambil di perjalanan mau twit beberapa hal,” tulis Ahok di akun Twitternya, Rabu (29/4/2015).
Diduga, Ahok menulis kicauan tersebut dalam perjalanan menuju Balai Kota sehabis menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan nasional (musrenbangnas) bersama Presiden RI Joko Widodo dan gubernur dari provinsi lain.
Dalam kesempatan tersebut, Ahok mengaku banyak pihak yang bertanya soal wacana lokalisasi prostitusi legal di Jakarta. Dia memastikan bahwa hal tersebut memang hanya sekadar wacana. Hal ini karena, Ahok tahu banyak penolakan terhadap rencana ini.
Ahok tidak ingin memaksakan wacana tersebut. Masih dalam kicauannya, Ahok menegaskan bahwa yang terpenting, masyarakat sadar praktik prostitusi memang ada di lingkungan sekitar.
Hanya saja, banyak masyarakat yang pura-pura tidak tahu akan hal tersebut. Ahok menyimpulkan masyarakat sadar karena banyak yang mengomentari wacananya tersebut.
“Tanggapan publik sangat ‘ramai’, Artinya masyarakat memang masih peduli dengan moral anak bangsa. Hebat kan.”
Selanjutnya, Ahok seakan membuat kesimpulan bahwa masyarakat Jakarta memang tidak ingin ada praktik prostitusi berlangsung di lingkungannya. Satu-satunya pihak yang menginginkan hal tersebut mungkin adalah mereka yang mengambil keuntungan dari praktik prostitusi. Ahok pun mengajak masyarakat yang mengetahui praktik tersebut di lingkungannya untuk segera melapor kepada apara.
“Karena itu jika ada prostitusi terselubung. Yuk masyarakat laporkan ke pihak berwenang. udah merusak moral, ilegal pula,” kicaunya.
Hanya sembilan kicauan yang Ahok tulis dalam akun Twitternya tersebut. Setelah mengajak masyarakat untuk aktif melapor praktik prostitusi, Ahok pun menyudahi kicauannya saat itu. “Sudah sampai kantor lagi. Saya balik kerja lagi, semoga jelas ya. Terimakasih,” tulis Ahok.