Melonjaknya keuntungan ini merupakan hasil dari pendapatan bisnis petrokimia yang membaik, meskipun terdapat penyesuaian harga saham sebesar Rp 362 miliar (US$28 juta). Keuntungan Q1 2015 juga disokong oleh pendapatan divestasi sebesar Rp 578 miliar (US$45 juta), termasuk pajak dari saham perusahaan di Michelin Thailand sebesar 10%.
Untuk kinerja SCG di wilayah ASEAN kecuali Thailand, pendapatan dari penjualan selama Q1 2015 tercatat flat y-o-y, yaitu sebesar Rp 4,045 miliar (US$ 318 juta), yang merupakan 10% dari total pendapatan dari penjualan keseluruhan SCG.
Per 31 Maret 2015, total aset SCG mencapai Rp 188,815 miliar (US$ 14,595), dengan nilai total aset SCG di ASEAN kecuali Thailand senilai Rp 35,359 miliar (US$ 2,733 juta), yang merupakan 19% dari total aset terkonsolidasi SCG.