Jakartakita.com – Hari ini, Jumat (1/5/2015), para buruh di seluruh dunia turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau ‘May Day’. Tak hanya sekedar turun ke jalan, para buruh juga melakukan aksi demontrasi. Salah satu yang pasti ada dalam setiap orasi ‘May Day’ adalah tuntutan kenaikan upah.
Para buruh Jakarta pun sudah menyiapkan tuntutan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 3,7 Juta. Besaran tersebut sudah dihitung setelah penambahan komponen item KHL dari 60 menjadi 84 dengan menimbang kenaikan inflasi.
Tak hanya kenaikan upah, tuntutan buruh lainnya yang tak kalah penting adalah agar pemerintah mengubah sistem outsourcing khususnya di BUMN. Karena sistem outsourching di BUMN bertolak belakang dengan peraturan Kementerian Ketenagakerjaan. Outsourcing tidak beda dengan praktik kerja rodi atau perbudakan modern. Karena sistem ini dianggap tidak ‘memanusiakan’ pekerja. Perusahaan hanya ingin ‘memeras’ keringat pekerja tanpa diberikan imbalan yang layak atas kerja kerasnya.
Hari ini diperkirakan sebanyak satu juta orang buruh akan menggelar aksi damai di seluruh Indonesia. Sedang khusus untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebanyak 150 ribu orang akan berkumpul di bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Ratusan ribu buruh ini akan melakukan long march dari bundaran HI menuju Istana Negara.
Khusus di Jabodetabek, massa buruh akan terkonsentrasi di bundaran HI berkumpul pukul 10.00 WIB pagi. Setelah berkumpul dan melakukan orasi, massa buruh akan melakukan long march dari HI ke IstanaNegara dan melanjutkan aksi di sana.
Namun, pada pukul 13.00, sebagian massa buruh terutama dari KSPI sebanyak 100 ribu orang akan melanjutkan aksi menuju Gelanggang Olahraga (Gor) Bung Karno di Senayan, Jakarta. Di situ, para buruh akan mengisi hari buruh dengan berbagai kegiatan hingga pukul 18.00 WIB.