Jakartakita.com – Salah satu kota penyangga ibukota yaitu Kota Bekasi, mengalami kekurangan SMP negeri. Kebanyakan SMP yang ada di Bekasi adalah SMP Swasta.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin kepada Antara pada Selasa (5/5/2015), Saat ini jumlah lulusan SD belum sebanding dengan daya tampung SMP negeri. Jumlah SD di Kota Bekasi mencapai 450 unit, sementara SMP baru 45 unit.
Itu berarti, paling tidak, Bekasi butuh paling sedikik delapan SMP negeri baru agar dapat memaksimalkan daya tampung bagi lulusan sekolah dasar.
Kurangnya jumlah SMP negeri di Bekasi, menyebabkan banyak lulusan SD yang memilih untuk melanjutkan sekolah. Karena keterbatasan ruang SMP negeri dan terbentur biaya mahal jika harus bersekolah di SMP swasta. Tentu saja kondisi ini bisa menghambat program wajib belajar 12 tahun yang tengah dijalankan.
Rencananya, paling lambat tahun 2016, pemerintah bakal membangun delapan banguan SMP negeri yang baru. Karena saat ini masih banyak SMP negeri Bekasi yang terpaksa harus menggelar jam belajar sebanyak tiga shift, karena keterbatasan ruang. Hal tersebut tentu berkorelasi pada pembengkakan biaya operasional pendidikan akibat kapasitas tampung yang melebihi jumlah ideal. Padahal dana hibah dari DKI Jakarta untuk Bekasi juga sedang berkurang.