Jakartakita.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, kepada wartawan di kantor Kemenlu, Kamis (7/5/2015), mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia tidak mempedulikan rencana Pemerintah Australia yang akan melakukan pemotongan dana bantuan pasca-eksekusi mati gembong narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
“Namun demikian, bantuan yang diberikan oleh Australia merupakan upaya mereka untuk meningkatkan partnership dengan kita sehingga itu merupakan hak mereka untuk memberikan. Tapi Indonesia tidak meminta dana bantuan untuk pembangunan,” terang Nasir.
“Kita tidak melihat seperti itu. Kita harus melihat bahwa saat ini Indonesia sebagai negara yang dana pembangunannya murni datang dari budget internal. Dana belanja pemerintah tahun 2015 itu Rp2.093 triliun,” sambung diplomat, yang akrab disapa Tata itu.
“Itu murni dari biaya sendiri. Pemerintah Indonesia saat ini bukan lagi negara yang membutuhkan bantuan untuk biaya pembangunan. Indonesia sudah mandiri, tidak lagi membutuhkan bantuan dari negara lain maupun dari organisasi internasional lainnya,” terangnya lagi.