Jakartakita.com – Belakangan, semenjak tren batu akik atau giok mulai menjamur di nusantara, khususnya Jakarta. Banyak orang mulai gemar berburu batu-batuan. Makanya tak mengherankan, kalau toko-toko kecil penjual dan pengasah batu, bertebaran di mana-mana.
Tak hanya berburu batu di toko yang khusus menjual batu akik. Bebatuan yang sering ditemui di kali atau jalanan pun tak pelak menjadi incaran para pemburu batu akik.
Baru-baru ini, bongkahan batu besar di pinggir jalan Tomang pun menjadi ‘korban’ perburuan. Bongkahan batu yang sudah ada di situ sejak tahun 1987, lama-lama mengecil karena dicungkili orang.
Karena antrian orang yang mencungkil bongkahan batu tersebut sampai membuat macet jalan raya. Akhirnya oleh pihak yang berwenang, batu tersebut diamankan di Kantor Lurah Toman pada Sabtu (9/5/2015).
Batu itu dahulu milik seorang warga yang memiliki rumah di dekat lokasi. Karena halamannya tak cukup, batu yang katanya dari Wonogiri, Jateng itu diletakkan begitu saja di depan rumah dan hingga kemudian ada trotoar dibangun. Bahkan, hingga sang penghuni rumah telah berganti, batu tersebut masih di situ.
Baru belakangan ini, orang-orang mulai ramai mencungkili batu yang konon terlihat berwarna hijau muda kalau terkena sinar matahari itu. Namun, kini batu tersebut sudah mengecil dari ukuran semula. Warna hijaunya pun sudah tak tampak lagi.