Jakartakita.com – Dalam laporannya, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Pusat mencatat sebanyak 45.900 jiwa warga Kota Depok hidup dalam kemiskinan kronis.
Adapun di antara beberapa wilayah yang ada di Kota Depok, Jawa Barat, wilayah Bojongsari dan Sawangan, merupakan dua wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi, dibanding wilayah lain disekitarnya.
“Dalam catatan kami, tingkat kemiskinan tertinggi di Depok ada pada kawasan Bojongsari dan Sawangan,” ujar anggota Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Togi Sianipar, usai melakukan sosialisasi dan evaluasi penanggulangan kemiskinan di gedung Baleka, Depok, Jawa Barat, Senin (11/5/2015).
Lebih lanjut, Togi menjelaskan, kemiskinan di Kota Depok disebabkan oleh keterbatasan akses kesehatan, pendidikan dan ketidakmampuan dalam mengubah kehidupan dari warganya sendiri.
Selain itu, angka kemiskinan yang cukup kronis di Depok, juga dikarenakan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tetapi tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan.
Akibatnya, perhatian dan pelayanan dari pemerintah daerah dalam menyediakan berbagai akses yang dibutuhkan tidak berjalan dengan baik.
Menurut Togi, sesungguhnya Depok masuk dalam lima besar daerah kemiskinan terendah. “Justru karena itu, kemiskinan kronis menjadi sangat kentara terlihat dari penduduknya,” kata dia.
Namun demikian, sambung Togi, prosentase penduduk miskin di Depok terus menurun pada kurun waktu empat tahun terakhir yakni 0,185% per tahun atau sekitar 1.000 jiwa.