Jakartakita.com – Pemerintah Australia dikabarkan memotong dana bantuan untuk Indonesia hingga setengah pada anggaran federal 2015 mereka.
Anggaran dipotong, setelah pemerintahan Joko Widodo mengabaikan permohonan Perdana Menteri Tony Abbott untuk mengurungkan eksekusi mati kedua warga negara mereka Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Diberitakan oleh Sydney Morning Herald, Dana bantuan Australia untuk Indonesia dikurangi dari sebelumnya AU$605,3 juta menjadi AU$366,4 juta, pada Rabu (13/5/2015). Diketahui bahwa pemotongan ini juga disebabkan oleh berakhirnya program bantuan jangka panjang untuk rehabilitasi Aceh pasca diterjang tsunami.
Julie Bishop, Menteri Luar Negeri mengatakan, dalam tahun anggaran 2015 Australia menyediakan Bantuan Pembangunan resmi sebesar AU$4 miliar, ini disebakan karena Australia saat ini sedang irit perihal pengeluaran mereka.
Pemangkasan ini pun memunculkan banyak pertanyaan, perihal kaitannya dengan eksekusi Chan dan Sukumaran pada bulan lalu. Arrmanatha Natsir, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia pun membantah pemangkasan ini ada hubungannya dengan eksekusi mati tersebut.
“Jangan menghubungkan keduanya. Penjelasan dari Menteri Luar Negeri Australia jelas. Kami akan memperkuat kemitraan,” ujar Arrmanatha Natsir.
Sebelumnya, pada awak media, Tata sudah menerangkan, bahwa Indonesia adalah negara yang dana pembangunannya murni datang dari pemasukan internal.
Menurut Tata, dana pembangunan infrastruktur yang dicairkan pemerintah dari APBN pada 2015 saat ini mencapai Rp2.093 triliun. “Itu murni dari biaya sendiri. Indonesia bukanlah negara yang membutuhkan bantuan,” tegas Natsir.
Ditambahkan juga, bahwa Indonesia saat ini dalam posisi negara pemberi bantuan. Baru-baru ini saja, Indonesia telah memberikan bantuan US$2 juta kepada Kepulauan Solomon dan gempa di Nepal.
Dikabarkan pula, selain Indonesia, Australia pun memangkas bantuan untuk beberapa negara, di antaranya ada, Filipina dan Vietnam, yang dipangkas hingga 40 persen.
Namun diketahui, negara yang sedang dalam proses suaka regional tidak terkena dampak pemotongan anggaran.
Papua Nugini misalnya, hanya mengalami pemangkasan bantuan sebesar 5 persen. Tahun ini negara itu akan menerima dana dari Australia sebesar AU$553,6 juta. Dikabarkan juga pada tahun sebelumnya, Papua Nugini mendapatkan bantuan sebesar AU$557,1 juta.