“Secara umum, kami berada dalam posisi yang luar biasa. Kami hanya perlu satu kemenangan di masing-masing kompetisi untuk menjadi juara. Ini adalah momen yang sangat bagus, tapi kami masih harus mewujudkan kemenangan untuk menjuarai semuanya,” kata Enrique dalam konferensi pers pasca pertandingan, seperti dilansir ESPN Soccer.
Barcelona akan bermain di final Liga Champions pada 6 Juni di Berlin. Sebelumnya, tim berjulukan “Blaugrana” ini akan berduel dengan Athletic Bilbao di final Copa del Rey pada 30 Mei. Di ajang La Liga, Barcelona hanya memerlukan satu kemenangan lagi dari dua pertandingan yang tersisa untuk menjadi juara.
Menurut Enrique, keberhasilan para pemain Barcelona untuk tetap bermain positif di Allianz Arena meski kebobolan gol cepat Medhi Benatia menjadi penentu lolosnya tim tersebut ke final. Neymar mampu mencetak dua gol sebelum jeda.
“Mereka (Muenchen-red) mencetak gol cepat dari tendangan sudut, tapi kami kemudian bereaksi positif dengan menciptakan banyak peluang. Tim terus bermain dengan baik, dan mengakhir babak pertama dengan keunggulan,” kata Enrique.
Namun, mantan pemain Barcelona di era ’90-an ini mengakui timnya sempat kesulitan meladeni permainan tim tuan rumah di babak kedua. Robert Lewandowski dan Thomas Muller kemudian masing-masing mencetak gol, membawa Muenchen unggul 3-2.
“Setelah jeda, kami membuat banyak kesalahan, Muenchen terus menekan dan ini menyulitkan kami. Mereka punya para pemain yang hebat. Namun, pada akhirnya, ini adalah malam yang membahagiakan bagi kami,” pungkas Enrique.