Jakartakita.com – Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu (13/5/2015) waktu AS atau Kamis (14/5/2015) pagi WIB, mengumumkan bahwa, perkiraan awal penjualan ritel dan jasa makanan AS untuk April 2015 hampir tidak berubah dari bulan sebelumnya.
Data yang disampaikan tersebut, tentu saja gagal memenuhi ekspektasi pasar yang memproyeksikan kenaikan 0,2 persen, sehingga menyebabkan kurs dollar AS langsung melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu waktu AS (Kamis pagi WIB).
Jay Morelock, seorang ekonom di FTN Financial, mengatakan penjualan ritel tahun-ke-tahun telah jatuh sejak akhir tahun lalu, dan sekarang pada titik terendah sejak Oktober 2009.
“Dengan pertumbuhan upah melayang dekat tingkat rata-rata empat tahun, belanja konsumen untuk bulan-bulan mendatang kemungkinan akan mengecewakan,” katanya, seperti dilaporkan Xinhua, Kamis (14/5/2015).
Akibat kondisi ini, indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,03 persen menjadi 93,564 pada akhir perdagangan.
Beberapa analis percaya, Federal Reserve (bank sentral AS) mungkin menunda kenaikan suku bunga tahun ini karena data ekonomi negatif tersebut.