Jakartakita.com – Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama dunia pada Kamis waktu setempat atau Jumat (15/5/2015) pagi WIB, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu beragam.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, pada pekan lalu (9 Mei 2015), angka pengangguran awal mencapai 264.000, turun 1.000 dari sebelumnya sebesar 265.000. Angka ini di bawah konsensus pasar sebesar 276.000, yang menunjukkan pemulihan di pasar tenaga kerja AS.
Namun, sebuah laporan terpisah dari departemen menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI), yang merupakan ukuran inflasi di gerbang pabrik, pada periode April 2015 turun 0,4 persen dibanding periode Maret 2015.
Beberapa analis mengatakan tekanan inflasi yang rendah tetap sebuah halangan, ketika para pembuat kebijakan Federal Reserve mempertimbangkan kapan memulai menaikkan suku bunganya tahun ini.
Akibatnya, Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,17 persen menjadi 93,454 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1399 dolar dari 1,1356 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5770 dolar dari 1,5744 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke 0,8069 dolar dari 0 8101 dolar.
Dolar AS dibeli 119,22 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,13 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS merosot ke 0,9129 franc Swiss dari 0,9168 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,1994 dolar Kanada dari 1,1970 dolar Kanada. Demikian dilaporkan kantor berita Xinhua, Kamis (14/5/2015).