Jakartakita.com – President & CEO Citilink Indonesia, Albert Burhan pada hari Sabtu (16/5/2015) di Jakarta, mengungkapkan bahwa maskapai yang dipimpinnya tersebut telah membukukan laba bersih sebesar US$ 862 ribu atau setara Rp 11,2 miliar pada kuartal I-2015.
Kinerja ini cukup positif mengingat pada periode yang sama di 2014, perusahaan merugi hingga US$ 14,8 juta atau Rp 192 miliar.
“Hasil ini menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat positif dibandingkan kinerja kuartal pertama tahun sebelumnya. Kondisi ini menjadikan Citilink dapat terus melanjutkan ekspansi bisnisnya dalam dua tahun mendatang,” kata Albert.
Lebih lanjut diungkapkan, dari sisi pendapatan usaha, Citilink meraup US$ 107,23 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (dengan kurs Rp 13.000 per dolar AS). Pendapatan tersebut naik 38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, aset Citilink juga meningkat dari US$ 166,7 juta (Rp 2,2 triliun) menjadi US$ 185,5 juta (Rp 2,4 triliun). Sedangkan ekuitas yang dimiliki Citilink menjadi positif, yaitu sebesar US$ 8,2 juta atau Rp 106,6 miliar dari sebelumnya yang mengalami defisiensi modal.
Adapun selama periode Januari hingga Maret 2015, Citilink berhasil menerbangkan 2.080.000 penumpang atau naik 32,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1.570.000 penumpang.
Sebagai informasi, maskapai berkonsep low cost carrier (LCC) ini, menargetkan jumlah penumpang mencapai 11,2 juta orang di akhir 2015.
Sedangkan untuk frekuensi penerbangan, meningkat pula dari rata-rata per bulan 3.828 frekuensi terbang pada kuartal I-2014 menjadi 4.764 frekuensi terbang pada kuartal I-2015, atau naik 24,5 persen.
Sementara tingkat isian penumpang (seat load factor-SLF) mengalami peningkatan dari 76,0 persen menjadi 80,3 persen di kuartal I-2015.