Jakartakita.com – Reformasi sudah memasuki umur 17 tahun pada 21 Mei 2015 mendatang, namun dirasakan tidak mengindikasikan perubahan apapun, diketahui bahwa, target-target yang diperjuangkan dalam momentum pergerakan perubahan bangsa Indonesia ini dinilai baru mencapai 20 % saja.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh pegiat 1998 yang sempat tergabung dalam Forum Kota (Forkot) Mixil Mina Munir dalam konferensi pers jelang peringatan 17 tahun reformasi di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu.
“Pada masa itu kami ingin melakukan perubahan 100 %, yang berarti revolusi bukan reformasi. Namun perjalanan sejarah tidak menghendaki perubahan reformasi, dan kini baru tercapai sekitar 20 % saja,” ujar Mixil, yang diketahui sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilihan Umum tahun 2014 silam.
Mixil melihat bahwa harapan perubahan masih ada dan tumbuh, seiring dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden sebagai hasil Pemilu Presiden 2014.
“Kemenangan Jokowi ini hanya sebagai pintu pembuka saja untuk mengarah kesana,” ujarnya.
Mixil mengatakan, presiden Joko Widodo masih harus menghadapi beban yang di akibatkan oleh dosa-dosa masa lalu, dan ia harus menciptakan perubahan di Indonesia dan menunaikan target reformasi melalui Nawacita.
Langkah salah satunya adalah, karena belum terjadi perubahan sistem yang mendasar dan justru masih mengadopsi sistem lama, sehingga target-target reformasi boleh dikatakan masih “jauh panggang dari api”, kata Mixil.
Pun demikian, 28 organisasi masyarakat yang tergabung dalam Panitia Bersama Peringatan 17 Tahun Reformasi, menilai dalam enam bulan pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menanamkan pondasi-pondasi perubahan.
Pondasi perubahan yang dimaksud diantaranya adalah perumahan buruh, rumah rakyat dengan uang muka satu persen, pembangunan infrastruktur, pembangunan kabel optik bawah laut Sulawesi-Maluku-Papua Cable System, pembangunan pasar-pasar di Papua, pembukaan ratusan ribu lahan pertanian padi di Papua, pembagian Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera, pembangunan pembangkit listrik 30 ribu megawatt serta dimulainya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra. (sumber: AntaraNews)