Jakartakita.com – Heru Budi Hartono, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) mengatakan, pembangunan kereta LRT ternyata mampu menjadi indikator pertumbuhan ekonomi di Jepang.
Ia menandaskan, sama seperti di Indonesia, pembangunan moda transportasi massal berbasis kereta (Light Raill Transit/LRT) nantinya tidak hanya menjadi solusi angkutan massal saja, namun juga bisa menstimulasi perekonomian.
“Pemerintah Jepang merugi dulu, ketika membangun LRT. Namun, pada saat kereta dioperasikan, pertumbuhan ekonomi pun menjadi tumbuh pesat. Saya hal serupa dapat terjadi ketika LRT dibangun di Jakarta,” imbuh Budi Hartono, pada Senin (18/5/2015).
Dia mengatakan, Pemprov DKI akan memulai pembangunan LRT tahun ini. Koridor yang akan dibangun pertama diketahui adalah mulai dari Kelapa Gading, Jakarta Utara sampai Kebon Sirih Jakarta Pusat.
Oleh karena itu, Pemprov DKI harus mempersiapkan dana membangun, yang mencapai Rp 1 triliun, yang nantinya akan diajukan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD P) pertengahan tahun ini.
“Kami sudah siapkan BLUD, jadi proyeknya bisa segera dilelang. Tahun ini, ditargetkan koridor I sudah harus dibangun. Agar jalur LRT ini bisa langsung digunakan konsumen,” ujarnya.
Terkait rencana pembangunan LRT ini, dikabarkan Pemprov DKI akan membuka lelang terbuka bagi kontraktor. Tidak hanya itu, Budi Hartono pun akan mendorong BUMD DKI yaitu PT Jakarta Propertindo dan PT Pembangunan Jaya untuk mengikuti lelang.
“Yang utama adalah pembangunan fisik tidak terkendala oleh pembebasan lahan,” tutupnya.