Jakartakita.com – Ada sekitar ratusan warga pengungsi Rohingya dikabarkan merapat di pantai Aceh pada Rabu (20/5/2015) dini hari hingga pagi tadi. Diketahui, sebelumnya pada pekan lalu, sebanyak ribuan warga Rohingya tiba dalam kondisi mengenaskan di Aceh dan kini sedang berada di penampungan.
Menurut Koordinator pos SAR di Langsa, Khairul Nova, sebanyak 102 orang pengungsi dievakuasi oleh nelayan setelah kapal mereka ditemukan di perairan dekat Kecamatan Juluk, Binjai, Aceh Timur.
“Berita jam 11 mengatakan mereka mendarat di daerah Juluk. Dan ada sekitar 102 orang yang selamat, mereka dievakuasi oleh nelayan Juluk pada pukul 2 pagi tadi,” tandas Khairul, pada hari Rabu (20/5/2015).
Menurut informasi, para pengungsi baru yang tiba di aceh ada sebanyak 400 orang. Mereka semua berada di kapal pengungsi di tengah laut. Namun karena kurang memadainya kapal nelayan untuk mendekat, sehingga evakuasi pun dilanjutkan pagi tadi sekitar pukul 08.00 pagi.
“Penjemputan 400 orang pengungsi ini akan dilakukan segera. Saya belum tahu ada berapa yang dievakuasi pagi tadi,” tandas Khairul.
Khairul juga mengatakan, telah mengirim stafnya untuk memantau situasi. Ia juga menambahkan, mereka akan ditampung di sebuah meunasah di Juluk.
Sebelumnya sudah ada sekitar ratusan pengungsi Rohingya dan warga Bangladesh yang sampai di perairan Seunuddon dan Langsa. Kini mereka ditampung di beberapa lokasi sampai ada keputusan dari pemerintah untuk tindakan lebih lanjut.
Menurut berita dari Reuters, pada Rabu (20/5/2015), masih ada ribuan imigran gelap lainnya kini sedang terkatung – katung di tengah laut, dan tidak diketahui dimana posisinya sekarang berada.
Sementara itu, menurut Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI, jumlah imigran gelap Rohingya yang terdampar di Aceh sebelumnya telah mencapai 1.346 orang, dan jumlah tersebut kini diprediksi akan bertambah lagi.
Kemenlu saat ini masih menunggu hasil verifikasi yang dilakukan UNHCR dan IOM soal status imigran tersebut. Retno menyatakan, kemungkinan para imigran ini nantinya akan dikembalikan ke negara asalnya, atau bisa juga di repatriasi.
Untuk sementara diberitakan bahwa, jumlah imigran di Indonesia yang kini sedang menunggu resettlement telah mencapai angka 12 ribu jiwa.