Jakartakita.com – Para diplomat madya peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) angkatan 54 berpartisipasi dalam kegiatan sosial “Kado untuk Anak Indonesia” di Pusdiklat Kemlu, Jakarta pada Jumat (22/5/2015). “Kado untuk Anak Indonesia” merupakan inisiatif Mata Garuda (ikatan alumni penerima beasiswa LPDP) yang bertujuan memberikan inspirasi kepada anak usia SD dan SMP di daerah tertinggal dan di daerah perbatasan dengan mengirimkan kado berupa buku, alat sekolah, alat peraga, dan kartu pos inspirasi.
Partisipasi para diplomat madya dalam kegiatan “Kado untuk Anak Indonesia” merupakan bagian dari pelaksanaan “down-to-earth diplomacy”. “Sejalan dengan komitmen Indonesia di tingkat global untuk mewujudkan “Education for All”, kegiatan ini merupakan aksi konkrit para diplomat madya untuk secara langsung berkontribusi bagi kepentingan bangsa,” demikian disampaikan oleh Kepala Pusdiklat Kemlu, Soehardjono Sastromihardjo.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak 45 orang diplomat madya yang tengah menempuh pendidikan Sesdilu di Pusdiklat Kemlu melakukan kegiatan pengumpulan dana dan alat-alat sekolah serta penulisan kartu pos inspirasi. Para peserta Sesdilu juga menjadi sukarelawan untuk membuat alat peraga pendidikan bagi anak-anak usia SD dan SMP. Sesdilu merupakan program diklat berjenjang bagi para diplomat madya Kemlu yang telah melaksanakan tugas penempatan pertama di luar negeri.
“Para diplomat madya merupakan generasi muda yang mewakili pemerintah Indonesia di negara lain ataupun di forum internasional. Mereka merupakan sosok yang tepat untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi anak-anak Indonesia di daerah tertinggal dan perbatasan agar dapat terus melanjutkan pendidikan dan meraih cita-cita,” jelas Direktur Utama LPDP, Eko Prasetyo.
“Kado untuk Anak Indonesia” merupakan program pengabdian masyarakat dari Mata Garuda sebagai wujud kontribusi dan pengabdian alumni penerima beasiswa LPDP bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan tersebut meliputi penggalangan dana dan bantuan, pengiriman kado ke sejumlah wilayah kepulauan, perbatasan dan daerah terpencil, serta pembentukan Komunitas Anak Indonesia yang nantinya akan menjadi komunitas binaan dan titik-titik program Mata Garuda selanjutnya.
Direktur Utama LPDP menekankan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat Mata Garuda tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu pihaknya terus bekerja sama dengan berbagai pihak baik pemerintah, NGO, Perguruan Tinggi, dan relawan.