Ahok : 2,5 Tahun Jadi Gubernur, Belum Banyak Perubahan Mental Melayani Masyarakat Dari PNS DKI

foto: istimewa

Jakartakita.com – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, selama 2,5 tahun menjadi pemimpin di DKI, dirinya belum banyak melihat perubahan mental melayani masyarakat dari PNS DKI.

Ahok pun mengaku geram dengan kinerja sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di jajarannya.

Tak heran, sejumlah SKPD terkena semprot, seperti Dinas Pertamanan dan Pemakaman serta Dinas Kebersihan DKI.

“Sekarang ini, mati pun susah di Jakarta. Dipalakin. Makam gratis, tapi ternyata tetap bayar. Makanya di Jakarta ini mati pun susah,” katanya, di Balai Kota, Senin (25/5/2015) kemarin.

Selain pemakaman yang pengelolaannya amburadul, karena masih ada pungutan liar, Ahok pun juga menyentil masalah pembangunan taman.

Sejak awal, dirinya meminta bila taman diswastakan pembangunannya. Tetapi dalam realisasinya sangat lama diwujudkan.

Akhirnya mantan Bupati Belitung Timur ini memutar otaknya sampai akhirnya muncul gagasan pembangunan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA).

“Jadi harusnya membangun taman itu dinas taman, tapi tidak jalan. Mau suruh swasta, dihambat, dipersulit. Saya pikir mungkin enggak terima rezekinya diambil. Saya putar pakai RPTRA, sama PKK, jadi semua kita caplok pakai swasta. Ternyata enggak lama, 4 bulan selesai,” ungkapnya.

Selain soal urusan pertamanan, Ahok pun mengungkapkan kekesalannya dalam soal pengelolaan sampah di DKI.

Dia menyebutkan, di Jakarta, petugas tidak akan mengangkut sampah jika tidak mendapatkan uang di luar gaji.

Sebab itu, dalam forum rapat yang dihadiri Ketua DPRD, Wakil Gubernur, dan Kepala Dinas terkait, Ahok pun tak dapat meredam amarahnya.

“Saya betul-betul sudah muak, tapi tidak berani pegang senjata,” ucap Ahok dengan nada tinggi.

 

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)Gubernur Provinsi DKI Jakartamental pns dki jakarta
Comments (0)
Add Comment