Jakartakita.com – Tak diragukan lagi, menguatnya nilai tukar dollar AS berpengaruh signifikan kesemua sektor industri. Tak terkecuali di industri ponsel/gadget.
Seperti yang dialami perusahaan telepon genggam Sony Corp, yang akan menekan ongkos produksi dan melakukan penyesuaian harga untuk menyiasati penguatan dollar terhadap yen.
Direktur Utama Sony Jepang, Hiroki Totoki mengatakan, fluktuasi nilai tukar belakangan ini berisiko menggerus pendapatan perseroan.
“Kami memandang penguatan dolar masih berlangsung,” katanya.
Perseroan berupaya meminimalisasi risiko kerugian melalui mekanisme harga pada produknya, baik berupa telepon genggam maupun perangkat pendukung lainnya serta memangkas biaya operasional. Demikian dilaporkan Reuters, Rabu (27/5/2015).
Sebagai informasi, disparitas kebijakan moneter bank sentral Jepang dan Amerika Serikat membuat dolar terapresiasi terhadap yen.
Bagi perusahaan yang mengimpor bahan baku, kondisi tersebut akan memberatkan karena harga bahan baku dalam valuasi dolar kian tinggi.