Jakartakita.com – Saat ini Jakarta sedang dilanda krisis air bersih. Dari 10 juta penduduk DKI Jakarta, baru 53 persennya saja yang sudah terlayani air bersih.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini tengah menjajaki kemungkinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengadopsi teknologi dari Swiss. Teknologi tersebut memungkinkan lumpur, sampah dapat dimanfaatkan menjadi listrik dan air bersih.
Ahok menyampaikan dalam Water, Sanitation, and Cities (WSC) Forum & Exhibition 2015, di Jakarta Convention Center, Rabu (27/5). Sebetulnya dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih kepada warga DKI telah melakukan berbagai upaya, antara lain membuat Perda untuk menutup pengambilan air sumur dalam. Namun hal tersebut tidak berjalan dengan baik karena persediaan air bersih tidak mencukupi.
Ahok memastikan pada tahun 2017, teknologi Swiss ini sudah dapat diterapkan di waduk Pluit untuk penyediaan air bersih bagi warga Jakarta. Setelah Waduk Pluit, baru kemudian waduk Marunda dan Kapuk.