Indra Hermawan memberikan kejutan pada IGT seri ketiga ini. Pegolf kelahiran 12 Agustus 1980 ini membukukan enam birdie pada hari pertama. Namun, ia juga membuat dua bogey sehingga Indra menutup 18 hole di hari tersebut dengan skor 68 (4 di bawah par). Skor ini menempatkannya di puncak klasemen (leaderboard). “Permainan saya mulai terlihat di tujuh hole terakhir. Karena ada dorongan harus bermain cepat dari referee, tempo permainan saya menjadi cepat dan tidak ada keraguan,” kata Indra usai turnamen hari pertama.
Indra mengakui bahwa skornya di hari pertama didukung dari long game hingga short game yang berjalan sesuai keinginannya. “Driver saya bagus dan lurus, iron saya cukup baik, dan putting saya bagus,” ujar Indra. Untuk hari kedua, Indra menegaskan bahwa dirinya harus banyak mengambil skor rendah demi memperkokoh posisinya di puncak. “Saya harus bermain yang terbaik dan bisa mencetak lebih banyak birdie,” tambahnya.
Posisi Indra memang belum aman. Ian Andrew hanya tertinggal satu pukulan (stroke) dari Indra. Pegolf asal Bali ini mencetak skor 69 (3 di bawah par). Meski mengakui bahwa kondisi lapangan cukup baik, permainannya terganggu ketika di area green. “Green yang menjadi masalah buat saya,” ujar juara IGT seri kedua 2015.
Selisih skor yang tipis membuat Ian optimistis untuk mengejar Indra. Ia berambisi mengukir gelar berturut-turut setelah IGT seri kedua pada Februari lalu. “Target saya kali ini menjadi juara. Saya harap ini bisa memberikan dorongan buat saya untuk bisa bermain baik pada turnamen ADT di Bali bulan Juni nanti,” jelasnya.
Ancaman terhadap Indra pun dilancarkan Asep Saefulloh. Pegolf asal Bandung ini membukukan skor 2 di bawah par (70). Ia mengatakan bahwa ini merupakan kerja kerasnya setelah penampilan buruknya di CIMB Niaga Indonesian Masters. “Setelah turnamen CIMB Niaga Indonesian Masters, saya menyadari permainan iron saya buruk sekali. Kembali ke Bandung saya langsung memperbaiki pukulan long iron saya,” ujar juara Turnamen Golf Amatir Piala Gubernur Jabar 2010.
Elky Kow merupakan satu dari 20 pegolf amatir yang bisa bertahan di lima besar klasemen. Skor 71 (1 di bawah par) menempatkan Elky di T-4, berbagi tempat dengan dua pegolf profesional, Maman Suherman dan Agusnam. “Permainan hari ini cukup baik. Hanya sepuluh hole terakhir saya yang kurang baik. Pada putaran latihan kemarin saya merasa bahwa permainan short game saya harus berani,” katanya.
Menghadapi pertandingan hari kedua, Elky tidak menyiapkan strategi khusus. “Saya akan beristirahat sebaik mungkin. Saya akan melakukan yang sama seperti hari ini dan kita akan lihat hasilnya nanti,” tambahnya.