Jakartakita.com – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menilai, adanya kenaikan rating Indonesia dari stabil menjadi positif oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) tidak banyak berpengaruh pada pasar modal Indonesia. Pasalnya, meski rating Indonesia berada di bawah investment grade, namun kepercayaan investor asing kepada Indonesia masih tetap tinggi.
“Terbukti dengan terus masuknya aliran dana asing ke pasar modal. Dari keseluruhan saham, 65 persen dimiliki investor asing. Artinya mereka melihat jadi bagian penting pasar modal Indonesia,” tutur Ito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Dijelaskan, saat ini pasar modal dalam negeri masih dibanjiri oleh pihak asing. Oleh karena itu, dibutuhkan peran investor domestik untuk dapat mengembangkan dominasi Indonesia di pasar saham.
“Kita berharap masyarakat Indonesia ikut serta berpartisipasi menjadi investor saham dan aktif melakukan transaksi. Dulu, dari segi perdagangan sehari-hari, investor domestik hanya sebesar 55 persen, sekarang sudah 59 persen. Kita akan tingkatkan edukasi agar masyarakat lebih tahu pasar modal,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, perbaikan peringkat/rating investasi di Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) disebabkan adanya perbaikan kerangka (framework) kebijakan yang mampu meningkatkan kredibilitas kebijakan moneter dan sistem keuangan.
“Kebijakan yang lebih efektif dan terarah telah memperkuat sektor fiskal dan cadangan devisa, serta memperbaiki ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” kata Sovereign Analyst Utama S&P untuk Indonesia, Kyran A. Curry, belum lama ini.