Jakartakita.com – Training Centre (Pemusatan Latihan) akhirnya batal digelar sehubungan dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Indonesia akhir pekan lalu.
“Sayang sekali, sepertinya Training Centre tidak bisa dihelat. Padahal sudah ada ada 25 orang pemain yang sudah saya siapkan untuk menjalani latihan. Lantaran situasi seperti ini, saya hanya bisa katakan maaf kepada semua pemain,” tutur pelatih interim Timnas Senior, Pieter Huistra, di Jakarta, Senin (01/6/2015) seperti dikutip situs resmi PSSI.
Timnas Senior sejatinya akan dipersiapkan untuk menjalani kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018. Timnas berada di grup F bersama Cina Taipe, Irak, Thailand dan Vietnam. Laga pertama mereka akan menghadapi Cina Taipei pada tanggal 11 Juni 2015 di Municipal Stadium, Taipe City.
“Saya harap hal ini (kondisi sepak bola Indonesia) tidak berlarut-larut terjadi, kasihan para pemain sepak bola Indonesia saat ini. Yang saya tahu dari pemberitaan media, mereka (pemain) ada yang bermain sepak bola di kampung-kampung. Ada pula yang harus dikejar-kejar penagih hutang (debt collector) dan menjual barang pribadi mereka. Miris rasanya,” kata Huistra.
Sabtu lalu FIFA melalui Sekjen Jerome Valcke mengirimkan surat sanksi atau suspend FIFA kepada Indonesia. Dampak dari sanksi ini adalah otomatis putusnya kegiatan internasional yang tidak bisa dilakukan PSSI, baik itu event yang diikuti Timnas Indonesia atau klub.
Tak hanya berimbas batalnya Timnas Senior Indonesia mengadakan TC, sanksi FIFA juga telah membuat kursus kepelatihan C AFC akhirnya dibatalkan. Kursus ini seharusnya digelar pada tanggal 1-13 Juni 2015 di National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan.