Mantan Anggota Komite Eksekutif FIFA Mengakui Adanya Skandal Suap

foto: espn

Jakartakita.com – Mantan anggota Komite Eksekutif FIFA, Chuck Blazer, mengakui adanya skandal suap dalam tubuh organisasi sepakbola dunia tersebut. “Berawal di tahun 2004 dan terus berlanjut sampai 2011, saya dan yang lainnya di Komite Eksekutif FIFA telah menerima suap sehubungan pemilihan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010,” ungkap Blazer kepada Hakim Federal Amerika Serikat, Raymond J Dearie.

Pernyataan tersebut dilakukan Blazer dalam persidangan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat yang berlangsung 25 November 2013. Transkrip pernyataan Blazer tersebut lalu diungkap dalam persidangan baru yang berlangsung Rabu (3/6/2015), seperti dilansir AP.

Blazer saat itu merupakan seorang pejabat CONCACAF periode 1990-2011 dan juga anggota Komite Eksekutif FIFA antara 1997-2013. Dalam pemilihan, Afrika Selatan terpilih setelah unggul 14-10 dari Maroko.

Presiden Asosiasi Sepakbola Afrika Selatan Molefi Oliphant mengirimkan surat kepada Sekretaris Jendral FIFA, Jerome Valcke, pada 2008 untuk meminta FIFA menahan US$10 juta dari anggaran penyelenggara Piala Dunia 2010 dan menggunakan dana tersebut untuk membiayai “Diaspora Legacy Programme” yang dikontrol oleh Presiden CONCACAF saat itu, Jack Warner. Warner merupakan salah satu dari 14 orang yang telah ditahan pekan lalu terkait skandal suap FIFA.

Menteri Olahraga Afrika Selatan Fikile Mbalula menolak untuk menyebut dana tersebut sebagai suap dan menyebutnya sebagai “aboveboard payment” untuk membantu perkembangan sepakbola di kawasan Karibia.

Blazer pun menyebutkan bahwa dirinya terlibat penyuapan pada tahun 1992. Penyuapan itu terkait suara untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 1998, yang dimenangi Perancis dari Maroko dengan jumlah suara 12-7.

Blazer juga mengakui adanya korupsi dalam penyelenggaraan Piala Emas CONCACAF, yang turut ia prakarsai mulai penyelenggaraannya pada 1991 lalu.

chuck blazerfifasepakbolaskandal suap
Comments (0)
Add Comment