Mereguk Manisnya Bisnis Fashion Hijab Lewat Brand “Hijab Warehouse”

Jakartakita.com – Fashion hijab akhir-akhir ini sedang naik daun di Indonesia. Muda, tua, hingga lanjut usia kini mulai mengikuti tren berbusana muslim. Tak hanya Indonesia, tampaknya tren fashion ini juga ‘menular’ ke sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, dan Singapura. Bahkan negara-negara barat dimana muslim adalah minoritas juga ‘kecipratan’ tren fashion hijab.

Hal ini pun dinilai sebagai peluang bisnis oleh Nurselva Oktiviani. Wanita berhijab kelahiran 2 Oktober 1984 ini memutuskan untuk memulai bisnis fashion hijab sejak 2012, dengan target pasar wanita berusia 17 sampai 40 tahun.

Awalnya perempuan jebolan S1 Akuntansi dari sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta yang juga mantan awak media terkemuka ini tak sengaja menggeluti bisnis fashion hijab. Saat itu, perempuan yang akrab dipanggil Selva ini baru saja belajar berhijab. Keisengan hunting bahan  yang nyaman untuk dijadikan hijab sehari-hari membuat Selva nekad berjualan jilbab, khimar, dan pashmina hasil kreasi sendiri. Tak disangka, Selva banyak mendapat respon positif dari teman-teman dan pelanggan hijab kreasinya.

Tak puas hanya dengan bermain-main dengan kreasi penutup kepala. Selva yang tanpa latar belakang desain pun mencoba-coba membuat busana muslim. Selva memberdayakan penjahit langganannya. Rencananya produk busana muslimnya bakal rilis Ramadhan ini.

Beruntung Selva dipertemukan dengan salah seorang pedagang hijab di Pasar Tanah Abang yang kemudian dijadikannya mitra bisnis. Kebetulan pengetahuan sang teman akan aneka bahan cukup mumpuni. Dan dari temannyalah itu, Selva mendapatkan tukang-tukang jahit handal yang bisa mewujudkan impian tergilanya.

Semua hijab dan busana muslim yang dijualnya secara online lewat jejaring sosial instagram @hijabwarehouse dengan memakai nama brand Hijab Warehouse adalah hasil desain sendiri. Sedangkan pembuatannya diserahkan kepada tim.

Lebih lanjut ia mengatakan, modal awal yang ia keluarkan untuk memulai bisnis ini tak sampai  Rp5 juta. Namun, berkat kerja kerasnya, bisnis hijab fashion yang ia tekuni ini membuatnya memiliki penghasilan hingga puluhan juta dalam sebulan. Dengan kata lain, Selva sudah mereguk manisnya bisnis fashion hijab.

Skala produksi Hijab Warehouse memang masih kecil. Sekali merilis model, Selva hanya membuat tiga kodi. Namun, biasanya barang akan langsung sold out dalam waktu seminggu. Pelanggannya pun ternyata tidak hanya dari Indonesia. Selva punya pelanggan tetap dari Singapura, Malaysia dan negara lainnya.

Saat ditanya bagaimana kiatnya memenangkan persaingan fashion hijab yang sudah sesak ini. Selva pun hanya menjawab menurutnya yang terpenting dalam bisnis ini adalah, ketekunan dan keuletan, selain itu ciri khas dan keaslian produk pun penting untuk membedakan milik kita dengan orang lain.

Soal kualitas bahan Hijab Warehouse bisa diadu dengan brand-brand lain yang sudah terkenal. Bahkan terkadang Hijab Warehouse menjual produk dengan kualitas yang jauh lebih baik namun dengan harga yang lebih murah.

Selva memang mengakui kalau produknya terbilang murah bila dibandingkan dengan brand lain yang menjual kualitas serupa. Karena Selva terkadang tak sampai hati mematok harga yang tinggi, toh dengan harga murah pun Selva sudah merasa untung. Harga koleksi Hijab Warehouse dibanderol antara Rp 25.ooo hingga Rp 450.000. Yang termurah adalah hijab dan yang termahal tergolong baju pesta.

Selama ini, Hijab Warehouse memang baru melayani penjualan online lewat akun instagram dan sejumlah marketplace. Hijab Warehouse sendiri baru memiliki sebuah workshop di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Rencananya dalam waktu dekat, Selva juga akan meluncurkan official website Hijab Warehouse.

Fashion hijabhijab warehouseinstagramSyari
Comments (0)
Add Comment