Jakartakita.com – Saat ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat. Hampir di semua sektor kehidupan mengalami digitalisasi. Bahkan, hampir disetiap aktifitas mengarah ke era paperless.
Kampanye digitalisasi dokumen pun diprediksi semakin marak dalam beberapa tahun ke depan. Pemicunya adalah upaya menghemat anggaran ataupun mengurangi kerusakan lingkungan.
Namun hebatnya, kondisi yang terjadi saat ini belum berdampak pada penjualan mesin cetak (printer).
“Saat ini belum ada tanda-tanda penurunan penjualan mesin cetak kendati tren digitalisasi dokumen atau nirkertas terus didengungkan,” kata Vincent Sim, General Manager Fuji Xerox Asia Tenggara, baru-baru ini, di Jakarta.
Bahkan, lanjut dia, segmen korporasi masih membutuhkan dokumen cetak guna menunjang kegiatan bisnis.
“Di regional Asia sendiri, pertumbuhan penjualan mesin cetak di atas 10%. Hal ini menunjukkan tren nirkertas belum terlalu berpengaruh,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, target penjualan mesin cetak paling potensial di Indonesia adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sementara itu, tipe produk yang masih cerah adalah mesin cetak laser.
“Produk ini dari segi investasi di awal memang mahal, tetapi memiliki keandalan dan cetakan lebih baik ketimbang mesin cetak tinta,” jelasnya.
Sebagai informasi, produk andalan Fuji Xerox untuk pasar Indonesia adalah 12 mesin cetak laser anyar yang terdiri dari 4 mesin cetak warna dan delapan monokrom (hitam putih).
Produk-produk tersebut dirancang untuk mendukung tren mobilitas sehingga proses percetakan bisa dilakukan secara nirkabel.