Jakartakita.com – Sebaiknya orang tua melarang anak-anaknya menggunakan tablet ataupun telepon pintar sebelum berangkat ke sekolah di pagi hari, hal ini langsung dinyatakan oleh seorang ahli.
Linda Blair, seorang psikolog klinis, mengatakan penggunaan tablet atau smartphone pada pagi hari dapat mengganggu konsentrasi anak di sekolah nantinya.
Berbicara di Cheltenham Science Festival, Inggris, Blair pun menyarankan para guru untuk meminimalisir jumlah pekerjaan rumah yang dikerjakan secara digital, atau dengan menggunakan internet.
Lebih lanjut, Blair juga mengatakan orang tua sepatutnya memberi contoh yang baik dengan membatasi penggunaan tablet dan telepon pintar yang melanda diri mereka sendiri. Anak – anak tidak akan mengerti kalau orang tua pun sibuk dengan gadget mereka sendiri. Apabila ini terus berlanjut, dikhawatirkan hubungan akan jadi tidak harmonis nantinya.
Blair, sang penulis buku ‘The Key to Calm’, juga mengatakan memberikan anak-anak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan dengan jaringan internet cenderung membuat anak-anak menjadi anggap enteng dan dapat menyebabkan tidak fokus.
Alasan ini juga mendasar, karena komputer dan perangkat seluler memang memancarkan cahaya biru yang terbukti mengurangi kadar melatonin – bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh yang dapat membantu tidur jadi nyenyak.
Alat-alat tersebut, selain memancarkan cahaya biru, juga meningkatkan kadar hormon stres kortisol yang membuat orang jadi sulit untuk berkonsentrasi.
“Banyak sekolah yang memberi pekerjaan rumah yang harus dikerjakan dengan komputer. Bagi saya ini sangat bodoh. Saya harap dengan penjelasan ini mereka tidak akan melakukan hal itu lagi,” ungkap Blair.
Dia mengakui bahwa membatasi penggunaan telepon pintar atau tablet bukan langkah yang populer, namun bisa mengubah banyak hal, khususnya untuk orang-orang muda, dan generasi penerus nantinya.
Blair pun menyarankan agar sebuah keluarga dapat memiliki satu kesempatan dalam sehari untuk berkumpul dan saling memberi perhatian dan mendengarkan. “Sempatkan berkumpul pada saat makan malam, dengan makan bersama. Semua perangkat teknologi tidak aktif dan mulailah berbicara satu sama lain,” tutup Blalir.