Jakartakita.com – Kantar WorldPanel Indonesia (KWP), sebuah perusahaan riset pasar terkemuka dunia, meluncurkan hasil pemeringkatan merek-merek di industri fast moving consumer goods (FMCG) yang ada di Indonesia melalui Brand Footprint 2015. Riset ini sekaligus menunjukkan pola perilaku konsumen Indonesia dalam membeli berbagai produk FMCG.
Dalam riset tersebut menunjukkan bahwa ada lima produk dalam kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) atau produk yang memiliki perputaran omzet cepat dengan biaya relatif rendah. Produk-produk itu adalah Indomie, Mie Sedaap, Royco, So Klin, dan Frisian Flag. Lebih dari 90 persen populasi rumah tangga di Indonesia, membeli kelima merek ini.
Perkembangan suatu merek mengikuti satu faktor penting yang sederhana, yaitu jumlah pembeli. Selain itu menurutnya, pertumbuhnya frekuensi akan mengikuti pertumbuhan dari penetrasi.
Dibandingkan dengan tahun lalu, sebanyak 239 merek atau 53 persen dari merek yang terdaftar di Brand Footprint mengalami kenaikan CRP atau dengan kata lain merek-merek tersebut lebih sering dipilih oleh para konsumen. Dari total 239 merek tersebut, 195 merek mengalami kenaikan jumlah pembeli.
Riset itu bertajuk Brand Footprint 2015. Sampel yang digunakan adalah 5.680 rumah tangga. Angka itu mewakili 86 persen dari seluruh rumah tangga urban Indonesia. Riset itu dilakukan di 35 negara di dunia.
Sementara itu, Coca Cola adalah merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia. Ada sekitar 43 persen rumah tangga di dunia pernah membeli Coca Cola. Produk itu dibeli sekitar 13 kali dalam setahun. Coca Cola juga menjadi merek yang paling sering dipilih di 8 negara termasuk AS, Meksiko, Amerika Tengah, dan beberapa negara lainnya.
Brand Footprint sendiri adalah penelitian yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel setiap tahun. Dasar pengukurannya adalah menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP), yaitu seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah merek (penetrasi) dan seberapa sering merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi). Dengan kata lain, Brand Footprint menunjukkan kekuatan berbagai merek dan mencakup 11,000 merek di seluruh dunia atau mencakup 63 persen dari total populasi rumah tangga di dunia. Brand Footprint juga meliputi sektor- sektor FMCG, seperti sektor makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan, serta kecantikan.