Dampak Melemahnya Rupiah, Harga Ayam KFC Pun Bakal Naik!

foto : istimewa

Jakartakita.com – Pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini mulai berdampak pada sektor riil.

Salah satunya, berakibat pada naiknya harga jual eceran ayam goreng Kentucky Fried Chicken (KFC) yang dilakukan untuk menjaga margin laba perusahaan.

Direktur Keuangan Fast Food Indonesia, J.D. Juwono mengatakan, perseroan masih mengkaji dampak kenaikan harga bahan baku, inflasi, hingga nilai tukar rupiah yang membuat ekonomi melambat, terhadap kinerja produksi.

“Kenaikan harga mungkin antara 3%-5%. Mungkin kami tahan dulu karena daya beli masyarakat berkurang, kami juga hati-hati mau menaikkan,” ungkapnya, belum lama ini di Jakarta.

Diakuinya, pelemahan nilai tukar rupiah sangat berpengaruh di sektor ini. Pasalnya, waralaba KFC masih mengimpor sejumlah bahan baku, mesin-mesin, hingga bumbu rahasia yang diharuskan oleh pemilik lisensi.

Kondisi tersebut diakuinya telah menekan kinerja perseroan pada kuartal I/2015. Pendapatan Fast Food hanya naik 3,4% menjadi Rp1 triliun dari sebelumya Rp969,14 miliar. Perseroan juga tak mampu menekan beban pokok penjualan dari Rp385,17 miliar menjadi Rp390,07 miliar.

Walhasil, laba bersih yang dikantongi Fast Food pada Januari-Maret 2015 hanya mencapai Rp8,86 miliar, melorot 36,61% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp13,98 miliar.

Kendati demikian, Juwono optimistis pada kuartal II/2015, perseroan dapat menggenjot kinerja penjualan seiring dengan adanya momentum puasa, lebaran, dan liburan sekolah.

“Kami perkirakan penjualan pada momentum lebaran akan naik 15%-20% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa,” tandasnya.

 

ayam goengdampak pelemahan rupiahfast foodKentucky Fried ChickenKFC
Comments (0)
Add Comment