Jakartakita.com – Memasuki bulan puasa dan lebaran, sejumlah harga barang kebutuhan pokok semakin mahal. Belum lagi, kebutuhan saat bulan puasa hingga lebaran biasanya meningkat. Untuk itu, berhemat menjadi solusi untuk mengatasi pengeluaran yang membengkak.
Namun sayangnya, meski saat berpuasa biaya makan siang menjadi ‘nol’ namun justru belanja selama bulan puasa malah meningkat drastis. Menjelang lebaran, seringkali THR ludes sebelum disisihkan untuk berbagi kepada sesama.
Lalu, bagaimana cara mengelola keuangan rumah tangga agar tetap hemat selama puasa, berikut ini tips-tipsnya:
Berbuka di rumah
Seperti sudah membudaya, sebagian besar umat islam di Indonesia selalu berusaha berbuka dengan menu lengkap. Mulai dari camilan, beragam minuman dingin, nasi dan ragam lauk pauknya. Agar terhindar dari pengeluaran yang membengkak, usahakan berbuka di rumah, sehingga Anda tidak tergoda menghabiskan dana makan siang dan dialihkan untuk membeli lauk pauk serta jajanan berbuka puasa di jalan.
Batasi agenda buka bersama dengan teman-teman sekali seminggu saja. Dan hanya gunakan budget makan siang Anda di hari biasa untuk membiayai buka bersama.
Membawa bekal dari rumah
Jika memang terbentur lembur di kantor atau harus berkegiatan di luar kantor, usahakan membawa makanan kecil dari rumah untuk berbuka puasa. Setidaknya camilan ini sebagai syarat ‘membatalkan’ puasa yang sudah dijalani seharian dan mengisi perut sementara sampai Anda tiba di rumah tepat di jam makan malam sebelum shalat Tarawih. Sangat dianjurkan membawa buah kurma sebagai menu buka puasa, karena manisnya cukup mengenyangkan perut.
Beli matang
Saat bulan puasa, biasanya banyak warung-warung dadakan yang menjual aneka kuliner untuk buka puasa dan sahur. Bagi Anda keluarga kecil, tak ada salahnya membeli matang dengan pertimbangan harga minyak tanah, gas dan bahan makanan yang terus merayap naik, karena harga yang jauh lebih murah. Anda bisa menyajikan beraneka-ragam camilan dan makanan untuk keluarga Anda dengan harga lebih murah.
Belanja bulanan
Hampir di setiap akhir bulan (dimulai tanggal 25) sampai dengan minggu pertama awal bulan, perang diskon terjadi di berbagai swalayan. Setelah itu biasanya harga-harga kembali normal. Pergunakan kesempatan ini untuk belanja bulanan, termasuk kebutuhan persiapan puasa dan stok bahan makanan untuk berbuka. Jangan lupa juga kebutuhan bayi dan anak-anak seperti susu dan popok bayi (diaper).
Belanja partai besar
Artinya, belanjalah dalam jumlah cukup besar untuk mencukupi kebutuhan selama satu bulan kedepan, kecuali untuk bahan makanan segar seperti daging dan sayuran yang bisa dibeli setiap beberapa hari atau minggu di pasar tradisional. Belanja sekaligus ini akan membantu Anda menyiasati momentum harga murah di awal bulan tersebut, juga untuk menghindari Anda sering-sering ke supermarket yang malah membuat budget belanja Anda jadi membengkak.
Pintar kelola THR
Proritaskan THR atau cadangan dana lebaran untuk hal-hal yang benar-benar penting. Jangan sampai Anda tidak bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. Jika selama dua kali lebaran terakhir Anda sudah membeli pakaian baru, mungkin lebaran ini saatnya Anda mengurangi pengeluaran untuk baju baru dan mengalihkannya untuk hal yang lebih penting, misal ditabung.
Toh, lebaran tidak harus selalu baru bukan?