“Menjadi luar biasa dapat terjadi dari hal-hal yang dianggap biasa”
Ketika saya mengendarai mobil melewati sebuah pusat perbelanjaan, saya sempat terkesan melihat slogan yang terpampang jelas di muka sebuah pasar swalayan.
Tertulis “… The Super Market”, dengan kata ‘super’ yang terpisah dan dengan bentuk huruf serta posisi yang diatur sedemikian rupa sehingga membedakan dengan kata ‘market’ di belakangnya.
Coba anda pikirkan sejenak, apa yang membedakan kata ‘The Super Market’ dengan The Supermarket’.
Kedua kalimat itu sekilas tidak memiliki arti yang berbeda yaitu sebuah supermarket atau pasar swalayan yang biasa kita lihat. Namun pemisahan antara kata ‘super’ dan ‘market’ pada kalimat pertama memberikan kesan penekanan yang berbeda.
Kalimat pertama akan mempengaruhi pola pikir konsumen agar mereka melihat pasar swalayan yang berbeda dengan pasar swalayan pada umumnya.
Kita lihat lagi contoh lain, ketika saya memperhatikan slogan-slogan di setiap agen pemasaran properti. Pada salah satu agen pemasaran tercantum slogan “…the REAL estate agent”.
Coba anda bandingkan dengan penulisan yang biasa yaitu “the real estate agent’.
Frasa kedua memberikan penjelasan bahwa mereka adalah agen real estate, sedangkan frasa pertama lebih menekankan pada kata ‘REAL’ yang dituliskan dengan huruf kapital yang berarti ‘benar-benar’ atau ‘nyata’.
Hal ini menggambarkan pola pikir konsumen yang beranggapan bahwa mereka adalah ‘benar-benar’ atau agen real estate yang ‘sesungguhnya’.
Bagaimana menurut Anda ?
Hal-hal seperti ini membuat sesuatu yang umum dan biasa-biasa saja menjadi luar biasa, dan memberikan nilai tambah pada sebuah proyek yang akan dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya di pasar.
Penulis : Ali Tranghanda, Direktur Indonesia Property Watch