Jakartakita.com – Masjid Al Futuwwah di Cipete Utara, Jakarta Selatan menjadi perbincangan hangat. Adalah anggota DPD asal DKI Fahira Idris yang berkicau dan bercerita tentang Masjid Al Futuwwah yang disebutnya ‘Gaza di Jakarta’. Soal masjid ini pun sempat ramai dibincangkan di media sosial.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan (Walkot Jaksel) Syamsuddin Noor, untuk membereskan permasalahan Masjid Al-Futuwwah yang juga asrama santri yatim piatu dan dhuafa Yayasan Pesantren BSC Al-Futuwwah, Jalan Haji Tholib, Cipete Utara, Jaksel, tersebut.
Menurut Ahok, harusnya kalau pengembang mau tutup jalan yang harus pindahkan jalannya terlebih dahulu bukannya malah menutup akses. Ketentuannya, pihak pengembang paling tidak harus memberikan jalan 4 meter, bukan hanya 1,5 meter.
Sekedar diketahui rumah ibadah yang berada di kawasan Cipete Utara, Jakarta Selatan itu dipasangi pecahan kaca serta dipagari beton setinggi tiga meter sejak tahun 2013. Sebelumnya, warga yang enggan berjalan memutar, biasanya memilih lompat tembok. Tapi kemudian pihak pengembang memasang kawat berduri dan pecahan beling.
Hal itu menyebabkan sejumlah warga sekitar resah, karena sulit hendak melaksanakan ibadah pada bulan Ramadan. Akibatnya, warga yang hendak melakukan salat, kini harus memutar jalan menuju satu-satunya akses ke masjid, sehingga jarak tempuh menjadi lebih jauh. Saat ini akses tersisa hanya dari jalan utama, yaitu yang dari Jalan Pelita (dulunya bernama Jalan Abdul Majid). Lebar jalan yang ada pun hanya 1.5 meter, dari kesepakatannya selebar 3 meter.