Jakartakita.com – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta, dikabarkan berniat untuk menyiram para pedagang kaki lima (PKL) yang tetap bandel nongkrong di Monas dengan air comberan (selokan).
Hal ini bisa terucap dari mulut Ahok lantaran kegeramannya dengan aksi merusak berupa perusakan fasilitas kantor dan restoran Lenggang Jakarta yang berada di kawasan Monumen Nasional (Monas) tersebut.
“Saya sudah pernah melaporkan hal ini kepada pihak polisi. Namun tidak jera juga. Mungkin besok saya siram saja dengan air comberan, tentunya dengan menggunakan alat pemadam kebakaran,” ungkap Ahok, pada Hari Minggu (21/6/2015).
Dalam hal ini, Ahok pun menyatakan kekecewaannya terhadap sikap aparat keamanan yang tidak berani tegas.
“Masalahnya petugas pun tidak berani nembak walau suasana sudah tidak kondufsif. Kalau dikasi peringatan enggak digubris, kan ya tembak saja di tempat,” seru Ahok.
Ahok pun pada kesempatan ini mengakui ada “segelintir oknum” PKL yang suka menodong para pengunjung Monas. Ahok membeberkan contoh, ada sepasang pengunjung Monas yang ditawari minum dua teh botol. Namun, sesudah meminumnya pasangan tersebut dipaksa membayar Rp 200 ribu.
“Ini bukan kerjaan tukang jualan, tetapi preman! Kedepannya, sekitar 700 PKL yang bandel tersebut, akan segera kami seleksi lagi dan latih sehingga tinggal 300-an PKL,” ujarnya.
Selain itu, Ahok pun menjelaskan hasil temuan dari beberapa pengaduan masyarakat, yakni, sejumlah PKL menjual minuman dengan menggunakan air keran tanpa dimasak terlebih dahulu.
“Jelas ini sudah tidak benar. Kami sudah kirim surat ke pihak polisi. Kami berharap Kapolda yang baru saja dilantik dapat menindak tegas oknum – oknum ini,” tandasnya.
Seperti diberitakan pula sebelumnya, ada beberapa dari PKL yang merusak fasilitas di kawasan Monas. Ada beberapa kantor dan restoran Lenggang Jakarta yang dirusak semalam.
Beberapa personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga dikabarkan mengalami penyerangan saat sedang buka puasa disana.