Jakartakita.com – Dalam mengambil keputusan, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selalu melihat manfaat dan mudaratnya.
Termasuk soal keberadaan PKL (pedagang kaki lima), yang dinilainya merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan.
Jika lebih banyak manfaatnya hanya akan ditata, sehingga tidak mengganggu fasilitas umum. Tapi jika sudah mengganggu kepentingan umum, akan langsung ditertibkan.
“Selalu keputusan ada manfaat mudarat, kita mau manfaat lebih banyak,” kata Ahok, di Balaikota, Senin (29/6/2015).
Ahok juga mengingatkan, kepada pedagang untuk tidak menjual makanan yang dicampur dengan bahan berbahaya. Karena hal itu juga merugikan pembeli. Terlebih jika dimakan secara terus menerus bisa mengakibatkan kanker.
“Kalau jual makanan berbahaya, ya kamu jahat. Membuat orang kanker, kerupuk dikasih zat pewarna, cendol dikasih pewarna tekstil, itu kan gila temuan kayak gitu,” jelasnya.
Harapannya, meski berjualan di pinggir jalan, PKL tetap harus mengutamakan kesehatan. “Kita tidak mau toleransi. Kita ingin warga Jakarta punya keamanan pangan,” tandasnya.