Jakartakita.com – Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri dan Kepala Protokol Negara, Ahmad Rusdi meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori sebagai pejabat protokol yang telah melayani enam Presiden Indonesia selama 17 tahun pengabdiannya
“Ke enam presiden itu adalah Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputeri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan presiden sekarang Joko Widodo,” kata pendiri MURI, Jaya Suprana, di Balairung Jaya Suprana School of Performing Arts, pusat perbelanjaan Mall of Indonesia, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (30/6/2015) kemarin.
Ahmad Rusdi lulus Sekolah Dinas Luar Negeri Departemen Luar Negeri tahun 1983. Setelah berdinas di Praha (Republik Ceko), Islamabad (Pakistan), dan London (Inggris), dia kembali ke Tanah Air.
Tahun 1998, dia mulai bekerja di Istana Presiden membantu melayani Presiden Soeharto untuk kunjungan ke luar negeri dan menerima tamu negara.
Tugas itu makin intensif saat pemerintahan Presiden B.J. Habibie dan Abdurrahman Wahid. Dia dipercaya menjadi tim pendahulu dan main group dalam lawatan dua presiden tersebut ke 45 negara. Pada era Presiden Megawati, Rusdi dipercaya menjadi Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian mempercayakannya sebagai Kepala Rumah Tangga Presiden, Kepala Protokol Negara, dan Dirjen Protokol dan Konsuler. Posisi ini tetap bertahan pada era Presiden Joko Widodo.
“Saya harus menjaga rahasia negara dan tidak mengenal waktu, 20 jam dalam sepekan, serta tidak mempersulit orang lain,” ujar Rusdi, yang lahir di Pekalongan pada 1957, seraya menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas amanah yang dipercayakan pemerintah sehingga mendapat penghargaan yang diberikan MURI.
“Semua ini saya dasari atas nasihat kedua orang tua yang menekankan untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, loyal, jujur, tidak mengenal waktu, pandai bergaul, disiplin, dan dapat menjaga kerahasiaan,” sambungnya.