Dalam Kampanyenya, Hillary Clinton Tuduh Tiongkok Meretas Informasi Pemerintah AS

foto : istimewa

Jakartakita.com – Dalam kampanyenya di New Hampshire, Sabtu (4/7/2015), kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, ‘menyerang’ Tiongkok dengan menuduhnya mencuri informasi rahasia komersial dan “banyak informasi pemerintah” serta berusaha “meretas apapun yang tidak bergerak di Amerika”.

“Mereka juga mencoba meretas semua yang tidak bergerak di Amerika. Mencuri rahasia dagang…dari kontraktor sektor pertahanan, mencuri banyak informasi negara, dan mencari selah keuntungan,” kata Hillary, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat tahun 2009-2013, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

“Tapi kita juga harus waspada penuh, kekuatan militer Tiongkok tumbuh sangat cepat, mereka membangun instalasi militer yang kembali membuat negara-negara lain yang menjadi sekutu kita merasa terancam, seperti Filipina, karena mereka membangun di tempat yang masih bersengketa,” sambung istri dari mantan Presiden AS Bill Clinton tersebut.

Selain mengenai Tiongkok, dalam kampanyenya Hillary juga berbicara tentang program nuklir Iran dan menggunakan kalimat keras untuk Teheran.

Ia mengatakan bahwa, meski perjanjian dengan Iran tercapai, Teheran “tidak akan meredakan agresifitasnya dan tetap menjadi negara pendukung utama aksi terorisme.”

Gedung Putih pun menolak untuk memberikan komentar mengenai tudingan yang disampaikan oleh Hillary tersebut.

Sebagai informasi, Hillary adalah kandidat kuat dalam nominasi Demokrat untuk pemilihan Presiden AS, November tahun 2016.

Dalam kampanye sebelumnya, Hillary juga menyuarakan keperihatinannya atas gaji luar biasa para eksekutif perusahaan besar (CEO) di AS.

Ia mengatakan, keluarga-keluarga Amerika masih menghadapi kesulitan keuangan yang besar pada saat rata-rata CEO berpenghasilan 300 kali dari rata-rata gaji karyawan.

 

Hillary ClintonirankampanyePartai Demokratpemilihan presiden ASperetasantiongkok
Comments (0)
Add Comment