Jakartakita.com – Jaman telah berubah. Saat ini pengaruh teknologi informasi seakan tak ter-elakan lagi. Gaya hidup masyarakat pun tidak sama lagi dengan di masa lalu.
Namun ironisnya, perkembangan dan kemajuan jaman tidak terlalu berdampak signifikan di dunia pendidikan Tanah Air.
Padahal, banyak kalangan meyakini, jaman yang secara manual pada akhirnya akan tergilas dengan teknologi yang menjadi salah satu ciri peradaban manusia Abad ke-21.
Menyikapi kondisi tersebut, PT Eduspec Indonesia memperkenalkan sistem aplikasi belajar aktif dan kreatif elektronik atau biasa disebut e-Sabak.
Dengan system ini, pembelajaran siswa bisa dilakukan secara offline maupun secara online, karena bentuknya berupa gadget/tablet yang memiliki aplikasi berbasis Windows yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan para siswa.
“Kami berusaha mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik. e-Sabak dapat membantu siswa dan sekolah dalam mencapai keberhasilan, serta membuka peluang baru meningkatkan pembelajaran dan pengajaran,” kata Indra Charismiadji, President Director PT Eduspec Indonesia kepada Jakartakita.com, di Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Indra juga mengatakan, dampak positif dari sistem ini memungkinkan siswa untuk belajar secara online, mengubah sikap belajar dan memberi peluang bagi guru untuk meningkatkan produktifitas sekaligus menciptakan suasana belajar yang baru.
“Produk ini untuk digunakan para siswa SD, SMP, SMA dan SMK. Sebenarnya untuk Universitas juga bisa, tapi sistemnya beda,” jelasnya lagi.
Menurut Indra, ada 3 framework yang ditawarkan melalui system pembelajaran ini. “Kita menyebutnya 3 i, yaitu ; Infrastruktur, berupa fasilitas pendukung dalam pendidikan, Infostruktur, berupa penyediaan informasi dari para pengajar (guru) kepada para murid dan Infokultur, bagaimana merubah kultur guru di jaman digital ini, agar berfungsi sebagai sumber informasi,” tutur Indra.
Ditambahkan, mengingat kualitas pendidikan Indonesia saat ini masih terpuruk, ia berharap e-Sabak dapat segera direalisasikan penggunaannya di semua sekolah di seluruh Indonesia.
Namun sayangnya, banyak daerah masih terkendala dalam hal terbatasnya anggaran. Pasalnya, program e-Sabak yang ditawarkan secara lengkap ke setiap sekolah, memerlukan anggaran sebesar Rp 1,2 Miliar.
“Saat ini sudah tiga daerah yang menerapkan e-Sabak, yaitu di NTB, Bali dan Riau. Program ini juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan yang diluncurkan pada tahun ini,” tandasnya.
[…] Sumber : http://jakartakita.com/2015/07/10/e-sabak-cara-pembelajaran-baru-siswa-di-era-teknologi-informasi/ […]