Jakartakita.com – Bank Indonesia melaporkan, inflasi terbesar di DKI Jakarta disebabkan oleh sewa kos yang terus naik.
Padahal, Pemprov DKI sendiri menyumbang 20% terhadap inflasi nasional.
Menyikapi kondisi tersebut, cara yang ditempuh Pemprov DKI adalah dengan membangun banyak rusun terpadu agar warga tidak perlu menyewa kamar kos.
“Maka kami akan membangun banyak rusun terpadu dan pasar. Artinya rusun tidak disewakan hanya bayar iuran pemeliharaan lingkungan (IPL) antara Rp75.000 sampai Rp100.000 yang pakai lift. Kalau yang murah cuma Rp5000 sampai Rp15000 per hari,” jelas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok), di Balai Kota, Jumat (10/7/2015).
Ahok menilai, strategi ini akan menolong keluarga muda dan karyawan di DKI membayar biaya sewa hidupnya menjadi lebih murah. Solusi ini juga dianggap mampu menekan inflasi.