Jakartakita.com – Bagi penggemar masakan Padang Sumatra Barat, cobalah sesekali mengunjungi Pasar Senen, Jakarta Pusat. Di sini akan banyak sekali dijumpai berderet-deret warung nasi kapau dengan harga yang relatif terjangkau isi kantung. Tahukah Anda kalau warung nasi Kapau sedikit berbeda dari rumah makan Padang, baik secara proses memasak maupun penyajiannya.
Sudah tahu, perbedaan Rumah Makan Padang dan Kedai Nasi Kapau? Rumah makan Padang dan kedai nasi Kapau memiliki menu khas seperti gulai sayur nangka yang biasanya terdiri dari nangka muda, kol, dan rebung.
Menariknya, di rumah makan Padang, sayuran ini dipotong-potong kecil-kecil, sementara pada menu nasi Kapau, sayuran disajikan utuh. Kol, misalnya, disajikan selembar utuh, sementara kacang panjang hanya dibagi 2-3 potong per lonjor.
Menu lain yang menjadi ciri khas nasi Kapau adalah gulai usus sapi yang berisi campuran tahu dan telur ayam yang sudah dihaluskan. Bumbu di rumah makan Padang umumnya ditumis, sementara di rumah makan Kapau tak ada yang ditumis. Jadi makanan di warung nasi kapau lebih sedikit mengandung minyak.
Berbeda dengan rumah makan Padang yang biasanya berupa bangunan rumah makan permanen, bahkan ada yang berupa restoran mewah. Warung nasi kapau biasanya hanya dijual di pinggir jalan. Setiap menu diletakkan di baskom-baskom besar yang ditata bertingkat-tingkat di depan penjual.
Ketika pembeli memesan, penjual akan mengambil lauk-pauk dengan sendok sayur bergagang kayu panjang, sehingga bisa menjangkau lauk yang letaknya agak jauh dari jangkauan tangan. Para pembeli biasanya bersantap di depan atau samping menu yang ditata tersebut dengan menggunakan tangan.
Penasaran dengan cita rasa makanan warung nasi kapau? Coba saja datang ke warung-warung Kapau di kawasan Pasar Senen!
Selain masakan Padang yang lezat menggoyang lidah, di Pasar Senen juga tersedia berbagai aneka jenis takjil khas Sumatera Barat, misalnya Lemang tapai dan Bubur Kampium Bukit Tinggi.