Makan Nasi Picu Kanker?

Jakartakita.com – Bagi kebanyakan orang Indonesia, istilah “kalau belum makan nasi belum kenyang” itu benar adanya. Makanya tak heran, sekalipun seseorang telah makan tiga arem-arem, 2 bakwan, roti manis, plus pisang goreng masih dirasa belum cukup kalau perut belum kena nasi.

Maklum saja, kebiasaan makan nasi bagi kebanyakan orang Indonesia sudah ‘mendarah-daging’. Nasi menjadi makanan pokok nomer satu di nusantara.

Bagi Anda yang tak bisa lepas dari nasi. Tampaknya Anda harus sudah mulai berpikir mencari alternatif karbohidrat lain untuk mengurangi konsumsi nasi. Pasalnya berdasarkan penelitian, kandungan gula yang terdapat dalam nasi justru bisa memicu obesitas dan diabetes.

Bahkan, hasil studi terbaru mengungkapkan kalau nasi bisa memicu kanker. Loh kok bisa?

Seperti dilansir dari Daily Mail, hasil riset dari Queens University menyebutkan kalau resiko kanker yang terjadi akibat mengkonsumsi nasi merupakan imbas dari arsenik yang terkandung di dalam padi. Arsenik sendiri berasal dari pestisida yang biasa digunakan petani dalam membasmi hama selama proses penanaman padi.

Menurut Andy Meharg, seorang profesor kesehatan dari Queens University, paparan arsenik berlebihan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius, mulai dari penyakit jantung, diabetes, kerusakan sistem saraf, serta yang lebih menakutkan, yakni paru-paru dan kanker prostat. Memilih beras organik untuk dikonsumsi adalah ide baik. Namun tentu saja harganya berkali-lipat dari harga beras biasa.

Cara lainnya, Anda bisa  mencuci beras hingga benar-benar bersih sebelum memasaknya untuk menghilangkan kandungan arsenik. Metode menanak nasi secara tradisional juga dinilai lebih sehat ketimbang menggunakan rice cooker.

arsenikdiabeteskankernasiobesitasqueens University
Comments (0)
Add Comment